Mohon tunggu...
Bramantyo Doni
Bramantyo Doni Mohon Tunggu... Administrasi - Petugas Rakyat

Suka Mengamati perilaku Politik, Pelaku Politik Kebangsaan, Penyuka sepak bola, penyuka basket dan voli , penikmat Teh.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Anies dan Pilkada 2024

20 Agustus 2024   15:38 Diperbarui: 20 Agustus 2024   23:47 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

3 SKENARIO MENGHADAPI ANIES BASWEDAN

Menghadapi Anies Baswedan sebagai salah satu tokoh sentral dalam peta politik Indonesia membutuhkan strategi yang matang dan terukur. 

Berikut adalah tiga skenario yang bisa diambil oleh partai-partai besar dalam menghadapi Anies, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya:

1. Skenario Kooptasi

Merangkul Anies ke dalam Partai

Skenario pertama yang bisa dipertimbangkan adalah merangkul Anies Baswedan ke dalam salah satu partai besar, seperti PDI-P atau Gerindra. 

Dengan cara ini, partai dapat memanfaatkan popularitas Anies dan memperluas basis pemilihnya, terutama di kalangan pemilih perkotaan dan Muslim moderat. 

Jika Anies diusung sebagai calon presiden atau wakil presiden, hal ini bisa memberikan keuntungan elektoral yang signifikan bagi partai yang merangkulnya.

Kelebihan dari skenario ini adalah peningkatan daya tarik partai di mata pemilih yang mungkin sebelumnya tidak tertarik, sekaligus mengurangi potensi Anies sebagai lawan politik yang kuat di luar koalisi. Langkah ini juga dapat memperkuat posisi partai dalam persaingan menuju Pilpres 2029.

Namun, kekurangannya termasuk potensi resistensi internal dari kader atau faksi partai yang merasa terganggu oleh masuknya Anies. 

Selain itu, ada risiko bahwa partai harus mengubah arah ideologis atau kebijakan untuk mengakomodasi visi politik Anies, yang bisa merusak identitas partai di mata pendukung tradisionalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun