Kalau dibawakan pada zaman sekarang, Bung Karno mengajak para pemuda indonesia yang masih produktif untuk berwirausaha. Diharapkan menjadi pemain utama dari rantai supplai perdagangan dunia. Kehadiran dunia usaha memang sebagai sumber mata air bagi kehidupan masyarakat, dari dunia usahalah masyarakat mendapatkan duit untuk bertahan hidup serta menggapai kesejahteraan, apakah itu nanti menjadi pekerjanya atau menjadi pemilik nya. Oleh karena itu, kehadiran dunia usaha diperlukan oleh masyarakat. Dunia usaha bisa datang darimana saja, bisa datang dari perusahaan asing namun bisa juga datang dari perusahaan negeri sendiri. Â
Perjuangan kini bukan perjuangan senjata bedil atau berperang fisik, tapi perjuangan untuk memperebutkan fasilitas-fasilitas yang disediakan pemerintah melalui pikiran, kreatifitas, dan inovasi. Fasilitas-fasilitas itu harus dimanfaatkan dan "dikuasai" oleh rakyat indonesia sendiri. Â Kalau pemuda Indonesia masih malas, susah untuk berpikir positif dan tidak mau berkarya, maka fasilitas itu akan dikuasai oleh negara lain.Â
Manfaatkanlah akses telekomunikasi yang disediakan untuk membangun bisnis apakah itu e-commerce, media, atau lainnya. Manfaatkanlah infrastruktur jalan untuk membangun bisnis apakah itu travel, logistik, wisata, atau lainnya. Manfaatkanlah infrastruktur listrik untuk membangun bisnis apakah itu industri rumah tangga, manufaktur, jasa, atau lainnya. Kalau dunia usaha dalam negeri tidak mampu atau tidak ada, maka pemuda produktif Indonesia akan kembali menjadi pekerja bahkan budak perusahaan asing alias tidak berada di rumah sendiri. Namun kalau dunia usaha dalam negeri mampu bersaing dan semakin banyak jumlahnya dengan tumbuhnya wirausaha baru, maka masyarakat Indonesia tinggal di rumahnya sendiriÂ
Kita mau keinginan bung karno itu tercapai. Menjadi bangsa mandiri, berdiri di kaki sendiri, tidak menjadi budak bangsa lain. Fasilitas sedang disediakan pemerintah, maka manfaatkan dan kuasailah. Jangan biarkan dunia usaha negara lain merebut dan menguasainya. Agar bangsa Indonesia benar-benar menjadi bangsa yang merdeka. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H