Mohon tunggu...
Angra Bramagara
Angra Bramagara Mohon Tunggu... Administrasi - Orang Biasa

Orang biasa yang sedang belajar menulis, dan belajar menggali ide, ungkapkan pemikiran dalam tulisan | twitter: @angrab

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Calon Mahasiswa Baru, Ubah Mindset Kalian!

29 Juni 2016   23:32 Diperbarui: 30 Juni 2016   10:00 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (http://cumibunting.com/)

Pendiri apple, Steve Jobs dan Steve Wozniak bersekolah untuk mendapatkan skill dalam melengkapi hobi nya mengutak-atik komputer serta mempunyai keinginan untuk membuat komputer sendiri, walaupun Jobs memutuskan untuk tidak meneruskan kuliah karena merasa keinginannya untuk membuat komputer bisa di dapatkan tanpa perlu kuliah. Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg bersekolah untuk melengkapi hobinya mengutak-atik komputer, walaupun di tengah jalan Mark harus dikenai sanksi dan akhirnya di drop out dari perkuliahan karena membuat suatu karya dengan cara melanggar aturan kampus.

Bill Gates sang pendiri Microsoft memilih keluar dari kampus karena merasa kampus tidak begitu banyak memberikan apa-apa pada dirinya untuk dapat membuat komputer sendiri. Pendiri Google, Sergey dan Larry, memutuskan tidak menyelesaikan program doktoral nya karena sudah menemukan suatu karya yang akan menggemparkan jagat dunia maya. Pendiri Tesla, Ellon Musk, sejak kecil sudah hobi mengutak atik perangkat elektronika dan komputer, bahkan sejak usia 12 tahun sudah mampu membuat video game sendiri dan dijualnya, untuk melengapi hobinya, dia mengambil perkuliahan di bidang fisika hingga lulus walaupun tidak menyelesaikan program doktoralnya karena sudah menemukan sesuatu karya dalam hidupnya di dunia technoprenuer.

Di Indonesia, salah satu pendiri Kaskus pun berani tidak melanjutkan kuliahnya karena di tengah jalan telah menemukan cita-cita dan keinginannya untuk membuat perusahaan sendiri. Namun satu pernyataan sang ibu dari salah satu pendiri Kaskus itu adalah yang kira-kira bunyinya begini bahwa sekolah itu penting, usahakan untuk lulus walaupun pada akhirnya kamu tidak memilih jalan hidup dari perkuliahanmu itu.

Jadi, tentukan terlebih dahulu mau membuat apa kalian di masa depan. Dari sanalah kalian bergerak untuk mengambil jalan mana yang mesti kalian pilih agar karya kalian bisa dibuat menjadi nyata. Pertahankan idealisme kalian untuk membuat sesuatu. Ketika kalian sudah berhasil membuat karya yang tentunya bermanfaat bagi masyarakat, maka kalian sudah menjadi sesuatu yang memiliki peranan dalam masyarakat. Dengan karya yang kalian buat serta manfaatnya dapat dirasakan masyarakat, maka mau tidak mau masyarakat akan bersandar pada kalian. Agar terus bisa bermanfaat pada masyarakat, kalian pun pastinya tidak bisa bekerja sendiri menjalankan peran tersebut, kalian butuh orang lain untuk membantu, dari sanalah kalian menciptakan peluang bagi orang lain agar ikut berkarya bersama-sama. Negara akan terbantu dengan kehadiran kalian.

Perlu juga diingat, bahwa sekolah itu penting. Kalaupun nantinya kalian telah menemukan karya kalian di tengah-tengah perkuliahan, bukan berarti kalian mesti keluar dari perkuliahan seperti banyak pengusaha sukses lakukan. Jangan lupakan orang tua kalian karena orang tua menanti ijazah kalian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun