Mohon tunggu...
Bartholomeus Brama
Bartholomeus Brama Mohon Tunggu... lainnya -

bartholomeusbrama@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melawan Berita

8 Agustus 2012   18:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:04 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berita sekarang dapat dengan mudah disampaikan kepada seluruh masyarakat. Hampir seluruh lapisan masyarakat bisa mengakses berita dengan mudah karena teknologi informasi yang sudah sangat modern seperti sekarang. Sayangnya tingkat kebenaran dan obyektivitas berita itu sendiri masih belum bisa dipercaya.

Kemampuan dan kejelian masyarakat dalam mencermati berita yang dia dengar, lihat ataupun baca masih sangat kurang. Banyak dari kita yang sebenarnya belum mampu mencerna berita yang datang menjejali kita dengan seribu satu cara dan alasan.

Penggiringan opini melalui berita selalu kita jumpai dalam kehidupan kita. Bagaimana mungkin kita mampu mencerna dengan baik berita-berita yang ada, ketika kita selalu diberi makanan berita-berita busuk, beracun, dan candu. Pada akhirnya kita pasti kalah, kecanduan, sakit, dan mati.

Media massa perlu lebih disoroti lagi tentang tayangan acara, apalagi berita yang mereka sampaikan. Bagaimana mungkin kemajuan bangsa Indonesia bisa tercapai jika bangsa kita selalu diracuni oleh koki-koki jahat media massa yang hanya mengejar keuntungan semata.

Berita seperti yang terjadi sekarang sama jahatnya dengan sinetron jelek, film bodoh, infotainment gila, serta acara hiburan lainnya yang merusak bangsa. Moral bangsa ini dicabik-cabik setiap saat oleh media massa jahat. Kemana masyarakat harus lari? Sudah tidak ada tempat untuk sembunyi. Jalan satu-satunya adalah melawan. Media harus lebih diawasi lagi dalam setiap tayangannya. Etika jurnalistik juga harus kembali menjadi ujung tombak. Jangan sampai kebebasan pers yang sudah kebablasan ini berlanjut terus. Jangan sampai juga “departemen penerangan” harus dihidupkan lagi.

Media massa baik cetak maupun elektronik memang mempunyai daya hipnotis yang luar biasa. Hanya sedikit media massa yang memberikan pendidikan bagi masyarakat, dan itupun hanya sedikit juga yang digemari masyarakat. Pendidikan politik sangat perlu diberikan kepada masyarakat Indonesia, sebagai penawar racun media. Partisipasi masyarakat banyak memang tetap menjadi kunci utama dalam mengatasi persoalan ini. Kesadaran, kepedulian dan selera masyarakat terhadap berita juga memang harus semakin membaik sehingga media massa juga secara tidak langsung akan ikut mengimbangi.

Mari kita manfaatkan kemajuan teknologi informasi dengan baik.. Kita tidak bodoh jangan biarkan “mereka” membodohi kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun