Mohon tunggu...
I Made Bram Sarjana
I Made Bram Sarjana Mohon Tunggu... Administrasi - Analis Kebijakan

Peminat pengetahuan dan berbagi pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Berkaca dari Teori Pertumbuhan Endogen untuk Keluar dari Jebakan Negara Berpendapatan Menengah

7 Oktober 2023   09:23 Diperbarui: 7 Oktober 2023   11:44 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sebagai bentuk kritik dan upaya pembaruan atas asumsi-asumsi Teori Pertumbuhan Eksogen, pada era 1980-an mulai muncul pemikiran baru yang selanjutnya menghasilkan Teori Pertumbuhan Endogen, yang terutama dikembangkan oleh Paul Romer. Teori ini memiliki asumsi berbeda dengan Teori Pertumbuhan Eksogen yang menjelaskan bahwa kemajuan teknologi sebagai faktor pendorong pertumbuhan ekonomi merupakan faktor dari luar sistem (eksogen) dan peluang terjadinya kemajuan teknologi tersedia di seluruh negara di dunia. 

Teori Pertumbuhan Endogen sebaliknya mengasumsikan bahwa pemicu pertumbuhan ekonomi berasal dari dalam sistem (endogen) ekonomi itu sendiri. Pertumbuhan ekonomi terjadi akibat kemajuan teknologi yang didorong oleh penyebaran pengetahuan (knowledge spillover). Persebaran pengetahuan antar negara akibat keunggulan sumberdaya manusia selanjutnya mendorong terjadinya penyebaran kemajuan teknologi. 

Proses ini berimplikasi pada peningkatan pendapatan yang selanjutnya memicu pertumbuhan ekonomi sekaligus mengurangi kesenjangan teknologi yang sebelumnya dialami negara-negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah  (Romer, 1994).

 

Teori ini memusatkan perhatiannya pada sumber daya manusia sebagai modal utama peningkatan produksi dan ekonomi nasional. Menurut Lucas dan Romer, tenaga kerja yang berwawasan luas, berpendidikan tinggi, dan memperoleh pelatihan profesional akan mendukung percepatan kemajuan industri dan teknologi (Wijayanto, 2019). 

Teori Pertumbuhan Ekonomi Endogen mengasumsikan bahwa faktor-faktor pendorong pertumbuhan bersumber dari kekuatan sumberdaya di dalam negara. Esensinya adalah bahwa pertumbuhan didorong oleh sumberdaya manusia, kekuatan ilmu pengetahuan, sumberdaya alam dan inovasi teknologi. Variabel tersebut berkaitan erat dengan kebijakan pemerintah yang tercermin pada pengeluaran pemerintah dalam bidang infrastruktur, pendidikan dan kesehatan untuk pembentukan modal manusia dan kemajuan teknologi (Wahyunadi, 2019).

 

Dari berbagai pandangan teoritik tersebut, tentunya menarik untuk menjadi refleksi bersama, apakah kebijakan pembangunan nasional maupun daerah yang telah dilakukan maupun direncanakan oleh para pembuat kebijakan pusat dan daerah telah berlandaskan pada kerangka berpikir serta langkah sinegis dan sistematis yang dapat membuat Indonesia melaju kencang, keluar dari jebakan middle income trap?  

Keberadaan TIK semata nampaknya tidak akan berdampak signifikan, apabila masyarakat Indonesia sebagai berada dalam posisi sebagai konsumen, sekadar menikmati hiburan, menjadi selebgram atau kseadar memviralkan. 

Dampak TIK akan jauh signifikan ketika pemanfaatannya menghasilkan output barang jasa bernilai tinggi yang menghasilkan manfaat ekonomi bagi negara, sehingga secara akumulatif mendukung peningkatan daya saing Indonesia. Melihat kondisi tersebut nampak bahwa berbagai kebijakan yang mendukung pelaksanaan riset dan inovasi untuk pengembangan TIK yang bermanfaat amat diperlukan, agar berbagai potensi dari dalam yang dimiliki masyarakat dapat tumbuh subur. Berbagai sumberdaya yang dimiliki baik sumberdaya alam dan manusia, dapat berkontribusi meningkatkan daya saing Indonesia secara global dan keluar dari middle income trap.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun