[caption id="attachment_181760" align="aligncenter" width="576" caption="The Game and The Fairy Tale"][/caption] Sebuah judul buku dalam tanda kutip diatas, itu adalah hasil karya penulis Anita Hairunnisa yang menceritakan dua kakak beradik yang belum menginjak usia remaja tapi sudah membuat karya yang orang dewasa pun belum tentu bisa melakukannya, bahkan sampai mendapat penghargaan IT Internasional. Adalah sebuah keluarga Romansyah yang tinggal di Kota Bandung, yang mempunyai putera dan puteri bernama Fahma (11) dan Hania (7) terlahir dari lingkungan keluarga yang menomorsatukan pendidikan, Fahma tumbuh menjadi anak yang mandiri dan penyayang. Kecerdasannya sudah nampak sejak ia berusia 3 tahun, dengan seringnya main game di komputer dan membuat aplikasi seru di word point yang diajarkan ayahnya. Ketika adiknya, Hania berusia 3 tahun mempunyai kebiasaan sama dengan Fahma yaitu main game tetapi di handphone milik ibunya. melihat hal itu Fahma gelisah takut adiknya lupa dan malas belajar, akhirnya mencoba membuatkan game untuk adiknya dengan aplikasi word point dan penambahan animasi lainnya dengan mengusung game edukasi yang ada angka dan hurufnya, agar adiknya pandai membaca. Setelah sukses dengan satu game, Fahma semakin tertantang membuat aplikasi game lainnya yang lebih meningkat, semua terinspirasi dari pelajaran-pelajaran Hania disekolahnya, ayahnya pun mendukung dengan membeli proyek game puteranya ini walau hanya dengan traktiran pizza, tapi merasa ter apresiasi. Semakin lama, bakat Fahma tak hanya ada pada pembuata game, soal robotic dan main gitar pun dikuasainya, sampai pada pertandingan robotic pernah menjuarainya di Kota Bandung. Untuk main gitar, Fahma suka menyelipkan permainannya pada aplikasi game yang dibuatnya. Ayah Fahma yang bekerja sebagai dosen di ITB sangat mudah mengakses kegiatan masalah IT dan info perlombaan yang menyangkut hal ini, sampai Fahma dan Hania diikutsertakan dalam ajang lomba INAICTA 2010 dan APICTA berhasil menyabet juara I dan aplikasi game yang bernama BAHANA (Belajar huruf, angka dan warna) dipajang pada OVI Store dan memperoleh predikat Youngest Ovi Developer dari Nokia Finlandia. Prestasinya yang luar biasa ini membawa niat Fahma mewujudkan untuk mendirikan sekolah komputer di daerah Cigadung Bandung dengan nama SKACI (Sekolah Komputer Aku Cinta Indonesia) Pelajarannya macam-macam ada pelajaran komputer, gambar, presentasi, animasi, multimedia dan lain-lain yang jelas bikin semua anak jago komputer, bahkan ada beasiswanya bagi anak-anak yang kurang mampu. Dengan dukungan orangtuanya,Fahma dan Hania bertekad untuk menjadikan anak Indonesia bukan hanya bisanya pintar main game tapi juga pintar membuat game. Kesan terhadap buku ini : Saya sangat terperanjat saat membaca Bab II dan seterusnya, begitu banyak kejutan dari seorang anak yang bisa dibilang masih usia kanak-kanak tapi sudah bisa membuat karya yang spektakuler dan bermanfaat bagi banyak orang bahkan karyanya diakui dunia Internasional dalam bidang IT. Ketika aplikasi game yang dibuat Fahma dan adiknya Hania diunduh oleh 75 negara, saya sangat merinding, haru dan bangga, saya bukan orangtuanya tapi ikut merasakan kebanggaan tiada tara, apalagi setelah mendapat penghargaan ajang IT Internasional INAICTA 2010yang diselenggarakan di Mala ysia dan menyabet juara I, saya benar-benar berharap semua orangtua berlaku sama atau mendekati kebiasaan yang dilakukan orangtua Fahma dan Hania, yang selalu mendukung minat putera puterinya serta selalu menghargai sekecil apapun prestasinya sehingga anak-anak akan terpacu dan semangat dalam mengejar cita-citanya. Dari kisah ini, ada pesan moral bagi para orangtua dimanapun, dengan membentuk karakter anak sedari kecil akan menumbuhkan karakter yang baik dan menempel sampai beranjak besar, sehingga menjadi pribadi yang santun serta punya kemandirian. Membaca buku ini hampir tak ada kekurangan dalam penyampaian artikulasi dan pesannya, saya sangat puas dan merasakan setetes embun dipadang pasir mengetahui keberadaan Fahma dan Hania, anak Indonesia yang cerdas, santun dan hebat luar biasa. Semoga generasi lainnya, anak-anak Indonesia banyak yang bisa mengikuti jejak Fahma dan Hania atau bahkan melebihi kemampuan mereka untuk Bangsa Indonesia tercinta. Semoga. Judul Buku : The Game And The Fairy Tale Penerbit : Kaifa for Teens 160 Halaman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H