BPJS Kesehatan masih menjadi polemik dalam prinsip kepemilikannya. Ada yang masih ragu, tidak disiplin membayar karena merasa berat atau tidak mengajukan iuran subsidi pemerintah bagi yang tidak mampu. Dengan alasan tidak mau ribet dengan proses administrasinya.Â
Padahal, kepemilikan BPJS Kesehatan tak merugikan bagi pemiliknya karena kalaupun tidak terpakai untuk dirinya sendiri karena hidup sehat (Ini paling saya harapkan) iuran yang telah dibayarkan akan dialokasikan untuk membantu orang lain yang membutuhkannya.
Misalnya begini, pada saat kita tertib membayar iuran setiap bulannya, saat tidak terpakai oleh kita, di luaran pasti banyak yang menggunakannya dan biaya yang kita keluarkan masuk ke dalam kategori gotong royong. Karena alokasi dana jelas larinya ke mana. Saya pribadi, menganggapnya sebagai upaya menolong bagi yang membutuhkan sesama pengguna BPJS Kesehatan.
Saya juga paling banyak merasakan keuntungan menjadi peserta aktif BPS Kesehatan, misalnya pada saat saya harus mencabut gigi bungsu saya yang tumbuh tidak pas lalu menabrak gigi di barisan depannya yang mengakibatkan gigi bolong, jika dibiarkan akan semakin parah dan tak baik untuk jangka panjangnya.Â
Saya bersyukur terbantu dengan BPJS Kesehatan untuk biaya operasi tersebut sehingga tidak membebani. Karena kalau tidak memakai biaya BPJS, harganya lumayan tinggi.
Walau masih banyak yang pesimis dengan BPJS Kesehatan, saya tetap selalu menganjurkan keluarga atau teman untuk mendaftar BPJS Kesehatan karena manfaatnya sangat memberi solusi di saat darurat atau ketika membutuhkan banyak biaya perawatan.Â
Malah seiring berjalanannya waktu, BPJS Kesehatan semakin mempermudah layanan untuk masyarakat. Mulai pelayanan pembuatan akun, cara membayar hingga mengontrol pembayaran.
Dalam diskusi "Ngopi Bareng Blogger 2022" pada 29 Maret 2022 dengan mengangkat tema "Inovasi BPJS Kesehatan Bagi Kemudahan Layanan Peserta" hadir Narasumber dari Deputi Direksi Bidang Pelayanan Peserta, Bapak Irfan Humaidi yang memberikan informasi terkait kemudahan layanan administrasi kepesertaan, informasi dan pengaduan.
Pandemi telah mengubah cara pendaftaran kepesertaan BPJS Kesehatan dengan transformasi pelayanan dengan pengembangan inovasi yang cepat. Jika masyarakat memanfaatkannya dengan baik, akan mudah dalam memperoleh benefit layanannya tanpa harus repot antre atau berdesakan. Kemudahan layanan ini disediakan dalam dua kategori sebagai berikut: