Industri Kecil menengah (IKM) kini menjadi solusi terhadap masyarakat luas dalam menjalankan roda perekonomian untuk menopang kebutuhan hidup orang banyak dari kegiatan ini. Menjamurnya pelaku IKM hingga pelosok negeri, membuat geliat ekonomi meningkat.Â
Bukan wacana bahwa Indonesia menempati Perekonomian di 15 besar dunia dan pengakuan dunia ini dibuktikan dengan memercayai Indonesia menjadi Tuan Rumah Konferensi tingkat internasional International Moneter Fund (IMF) Tahun 2018.
Sejalan dengan pertumbuhan ekonominya, masih ada kondisi ironis di dalam negeri. Salah satu contohnya adalah soal pengembangan sumber daya manusia khususnya dalam penguasaan teknologi dan manajemen bagi para IKM yang masih minim. Sehingga belum berjalan lurus dalam upaya memajukannya.
Kabar gembira, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melakukan inisiatif tiada henti, setelah menggalakkan vokasi industri yang menjembatani Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan Industri, sehingga dapat menyediakan tenaga yang siap pakai yang dibutuhkan dalam perindustrian.
Tak berhenti sampai di situ, sejak 2017 Kemenperin meluncurkan e-Smart IKM yang diharapkan pelaku IKM dapat mengenal dan menguasai metode pemasaran melalui media daring. Dengan demikian, proses branding pelaku IKM dan produk-produknya akan cepat terbentuk dan tersebar juga dikenal oleh lebih banyak orang.
Saya sempat tercengang melihat begitu banyak pelaku IKM yang hadir dan semangatnya terpancar dari cara mereka menyimak paparan para narasumber.
Ketika saya ngobrol dengan salah satu pelaku IKM yang menjual aksesoris dari sulam kawat, namanya Ica. Mengungkapkan rasa kecewanya ketika produknya tak laku di pasaran karena kalah bersaing dengan produk Cina yang menjual produk serupa dengan harga sangat tidak wajar. Sangat murah, hargaya bisa dibilang di bawah harga semangkuk bakso kaki lima.
Maka, Ica mengikuti acara yang diadakan Kemenperin ini dengan tujuan supaya dapat masukan dan pelajaran berharga dari para narasumber juga para pelaku IKM lainnya.
Ica juga kini langsung mendaftar program e-Smart IKM. Dan semangat belajar lagi serta tak menyerah atas keadaan itu.
Dengan mengikuti e-Smart IKM, maka data usaha para pelaku IKM akan terdaftar di dalam profil industri sehingga memudahkan integrasi dengan sistem pemasaran yang cocok. Komoditi yang tercakup dalam eSmart IKM ini ada 9. Yakni Makanan dan Minuman, Logam, Perhiasan, Herbal, Kosmetik, Fashion, Industri Telematika, Kerajinan dan Furniture. Â