Mohon tunggu...
Ani Berta
Ani Berta Mohon Tunggu... Konsultan - Blogger

Blogger, Communication Practitioner, Content Writer, Accounting, Jazz and coffee lover, And also a mother who crazy in love to read and write.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bersama Garuda Indonesia, Nikmati Wisata Mulai dalam Perjalanan

28 Juni 2013   09:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:18 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jelang keberangkatan ke Garuda City Ceter, Bandara Soekarno Hatta

Suatu kesempatan yang sangat istimewa saya dapat terpilih menjadi salah satu peserta Gathering Kompasiana – Garuda Indonesia. Bersama 30 orang teman Kompasianer lainnya. Dengan semangat empat lima, 20 Juni 2013 lalu, saya yang dari Pamulang Tangerang berangkat subuh ke Kantor Kompas.com sebagai meeting point kami. Alhamdulillah pas pukul 07.00 sampai disana.

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Jelang keberangkatan ke Garuda City Ceter, Bandara Soekarno Hatta"][/caption]

Sejam kemudian kami berangkatdengan dikawal oleh kepolisian. Agar tak terhadang kemacetan. Menuju Garuda Indonesia City Center yang terletak di Bandara Soekarno Hatta. Sepanjang perjalanan kami manfaatkan untuk saling berkenalan dengan sesama Kmpasianer yang belum saya kenal. Seru sekali. Obrolannya sangat dinamis dan menarik. Dari berbagai profesi dan latar belakang maka obrolan kami menjadi semarak.

Sesampainya di Lobi Garuda City Center, kami disambut dengan ramah oleh pihak Garuda. Dan langsung menuju auditorium. Keren sekali, kami menempati meja lengkap dengan michrophone nya, serasa menjadi tamu elit. Padahal kami buka siapa-siapa. Kompasiana memang selalu mengistimewakan membernya. Baru mengunjungi auditorium sudah terpancar betapa bonafidnya Garuda Indonesia ini. Disana terdapat screen lebar di dua sisi untuk presentasi.

Kang Pepih Nugraha dari Kompasiana membuka acara in dengan sedikit sambutan.

Welcome speech oleh Senior Manager Marketing Media Garuda Indonesia, Bambang Reza Aditiawarman. Lalu Reza juga memperkenalkan konsep pelayanan Garuda Indonesia yang mempunyai 28 sentuhan sebagai titik utama kepuasan konsumen. Menurutnya, biarpun Garuda Indonesia tarifnya diatas rata-rata maskapai lain, tetapi memberikan nilai lebih untuk pelayananya. Reza menamakan hal ini sebagai Proposition.

Mengedepankan ke-Indonesiaan dalam segala hal namun mengutamakan penyesuaian budaya negara tamu yang memakai jasa Garuda Indonesia. Pelayanan Garuda Indonesia memberikan kenyamanan menyeluruh sepanjang perjalanannya dengan berbagai persiapan yang maksimal. Mulai dari reservasi, pre-flight, in fliight sampai klaim Bagasi.

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Presentasi dari Pak Fikrie Ilham Kurniansyah, (Garuda Indnesia)"]

Presentasi dari Pak Fikrie Ilham Kurniansyah, (Garuda Indnesia)
Presentasi dari Pak Fikrie Ilham Kurniansyah, (Garuda Indnesia)
[/caption]

Karena keterbatasan waktu, pemaparan dari Reza tak dibuka sessi tanya jawab. Berlanjut pada presentasi yang dibawakan oleh Fikri Ilham Kurniansyah, selaku Senior Manager Pre and Cost Flight Services Garuda Indonesia. Fikri memberikan penjelasan dengan gaya yang segar dan humoris. Sehingga kami tidak ngantuk menyimak paparannya. Menurut Fikri, sebuah kualitas pelayanan dapat diketahui bukan pada saat operasional sedang berjalan mulus. Justru ada saat diuji dalam kondisi sedang menghadapi masalah. Misalnya ketika 20.000 penumpang tak mendapatkan makanan. Berbagai strategi dilakukan perusahaan agar situasi tetap normal dan terkendali. Berbagai cara dicobanya semaksimal mungkin dengan melibatkan piihak katering hotel berbintang dan memborong makanan kemasan yang awet.

Fikri juga mengemukakan suka duka berhadapan dengan konsumen yang sulit menerima keadaan disaat ada masalah teknis. “Kuncinya harus sabar dan rendah hati.” Katanya.

Menurut Senior Manager yang sudah berkecimpung selama 20 Tahun di airline ini. Membuatnya semakin paham seluk beluk dunia airline yang harus dijalaninya. Jadi semakin paham dalam menghadapi segala kondisi separah apapun. Selalu bisa diatasi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.

Strategi pemasaran yang ciamik juga dipaparkan oleh Fikri, bahwa dengan pendekatan secara kultural kepada konsumen, akan terasa lebih mengena.

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Bang Isjet (Kompasiana) Berbagi tips menulis travelling"]

Bang Isjet (Kompasiana) Berbagi tips menulis travelling
Bang Isjet (Kompasiana) Berbagi tips menulis travelling
[/caption]

Tak ketinggalan, Bang Iskandar Zulkarnaen dari Kompasiana, memberikan tips dalam menulis tentang travelling. Bahwa ketika berkunjung ke suatu daerah wisata, hal-hal sekecil apapun harus kita capture karena daya tarik terletak disana. Sebisa mungkin kita harus bisa memberi cerita diluar mainstream. Yang belum banyak diceritakan orang lain tentang daerah yang kita kunjungi saat travelling. Pemaparan Bang Isjet (Sapaan akrabnya) ini akan saya posting tersendiri di postingan selanjutnya.

Jam makan siang kami pun istirahat sambil shalat dhuhur dan melihat-lihat sekitar lobi Garuda City Center yang bersih, tertata dan memancarkan betapa bonafidnya perusahaan ini.

Setelah itu kami menujulokasi kawasan GMF AeroAsia yang merupakan anak perusahaan dari Garuda Indonesia. Kami dipandu oleh Mba Shinta dari GMF. Mengelilingi kawasan berikat dengan luas area lebih dari 92,7 Juta m persegi. Sekitar 600.000 m persegi untuk area fasilitas.

GMF AeroAsiia adalah tempat pelayanan maintenance pesawat Garuda Indonesia yang sudah disertifikasi oleh Kementrian Perhubungan Republik Indonesia dan Keselamatan Penerbangan dari Amerika maupun Eropa. GMF tak hanya melayani untuk Pesawat Garuda Indonesia saja, Airline lain pun ada yang memakai jasa GMF. Bahkan sudah tersebar di seluruh dunia. Diantaranya Asia dan Timur Tengah, Eropa, Afrika, Amerika dan Australia.

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Salah satu sudut di ruangan Testcell GMF untuk mesin pesawat "]

Salah satu sudut di ruangan Testcell GMF untuk mesin pesawat
Salah satu sudut di ruangan Testcell GMF untuk mesin pesawat
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Alur pengecekan mesin mulai ekor pesawat, badan dan cabin ditest akhir disini"]
Alur pengecekan mesin mulai ekor pesawat, badan dan cabin ditest akhir disini
Alur pengecekan mesin mulai ekor pesawat, badan dan cabin ditest akhir disini
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Ruangan Contrlling di Testcell pengawasan dilakukan 24 jam"]
Ruangan Contrlling di Testcell pengawasan dilakukan 24 jam
Ruangan Contrlling di Testcell pengawasan dilakukan 24 jam
[/caption]

Kami diajak Mba Shinta untuk melihat-lihat ruangan Testcell, yakni proses akhir dari maintenance pesawat meliputi pasca perbaikan dan perawatan mesin pesawat dari mulai ekor, kepala dan Cabin pesawat. Disana terdapat mesin besar-besar dengan terbelit kabel-kabel dan perangkat yang membuat kami merasa kagum dengan tenaga ahli yang menciptakannya. Dalam hati saya berujar, “Anak Indonesia semua harus sekolah dengan baik , agar karya anak bangsa bisa berkelanjutan.”

Dengan sumber daya manusia 3.056 pegawai untuk GMF ini, Juga membina siswa SMK selama 18 Bulan untuk perekrutan teknisi baru. Untuk taraf Helper.”GMF pun menyediakan Training bukan hanya untuk Garuda saja, bahkan sudah menjadi Pusat Training untuk berbagai Airline.” Ujar Shinta.

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Didalam Hangar 2 GMF seluas 115 hektar"]

Didalam Hangar 2 GMF seluas 115 hektar
Didalam Hangar 2 GMF seluas 115 hektar
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Hangar 2"]
Hangar 2
Hangar 2
[/caption]

GMF AeroAsia mempunyai 4 Hangar yang sangat luas. Menurut Shinta, pernah ada pihak dari Airline Singapura memuji Kawasan GMF yang begitu luas dan punya potensi besar. Tentu saja Indonesia tinggal mengasah Sumber Daya manusia dengan lebih fokus dan meningkatkan value.

Misi GMF adalah untuk menyediakan solusi perawatan pesawat terbang yang terpadu dan handal sebagai kontribusi dalam mewujudkan lalu lintas udara yang aman dan menjamin kualitas kehidupan umat manusia.

Selesai berkeliling di Kawasan Berikat GMF AeroAsia, kami menuju AeroFoods ACS, masih anak perusahaan dari Garuda Indonesia. Sebuah katering besar penyedia keperluan konsumsi para penumpang pesawat. Yang sudah memperoleh sertifikasi halal dari MUI. Telah memperoleh ISO 9001 di tahun 2008. Sebelum keliling ke tempat penyimpadan dan produksi makanan, kami menyimak lagi presentasi dari Pak Agus , seorang Senior Chef disana. Menurut Agus, ACS menyediakan 40 ribu porsi makanan per harinya. Jika musim sibuk bisa sampai 60 ribu per hari. Karyawan disana ada 2100 orang termasuk didalamnya 800 orang adalah karyawan tetap. Jam kerja dibagi dalam 4 Shift.

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Aerofoods ACS"]

Aerofoods ACS
Aerofoods ACS
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Agus (Aerofoods ACS) meberi presentasi"]
Agus (Aerofoods ACS) meberi presentasi
Agus (Aerofoods ACS) meberi presentasi
[/caption] [caption id="" align="alignnone" width="640" caption="Menyimak Presentasi, sempatkan narsis :D"]
Menyimak Presentasi, sempatkan narsis :D
Menyimak Presentasi, sempatkan narsis :D
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Siap berkeliling Aerofoods, jangan sampai sehelai rambutpun terjatuh"]
Siap berkeliling Aerofoods, jangan sampai sehelai rambutpun terjatuh
Siap berkeliling Aerofoods, jangan sampai sehelai rambutpun terjatuh
[/caption]

Seperti halnya GMF, ACS pun tak hanya melayani keperluan konsumsi di pesawat untuk Garuda saja, melayani juga keperluan makanan bagi 16 Pesawat Asing. Hygienis dan segala aspek pengecekan sangat diutamakan di ACS ini. Saking mengutamakan hygienisnya makanan yang disediakan, jika terdapat sehelai rambut saja dalam makanan yang disajikan di pesawat, karyawannya akan dikenai denda Dua Juta Rupiah.

Kami mengeilingi area ACS AeroFoods, mulai dari tempat penyortiran, pencucian dan pengepakan untuk sayuran. Ruangan daging dan ikan yang ditempatkan pada suhu minus. Kami sempat noraknya masuk ke ruang pendingin minus 30 derajat celcius dan lincat-loncat bak di daerah bersalju.

Lokasi penyimpanan bahan baku ditempatkan secara terpisah. Untuk bahanmentah yang kering, menurut Agus harus memakai rak dengan bahan dasar plastik. Karena untuk bahan dasar kayu khawatir berjamur dan terkontaminasi dengan zat lainnya. Dari lantai harus ada jarak sekitar 15 cm dan dari atap 30-40 cm.

Beralih ke tempat produksi makanan, mulai dari makanan Indonesia, makanan Jepang dan lain-lain diproduksi dengan ruangan terpisah dan steril. Mulai dari makanan pembuka, makanan utama dan penutup.

Kami pun beranjak ke ruangan penyimpanan perangkat makan dari keseluruhan pengguna Aerofoods ACS. Tersusun rapi dan ada tahapan pemilahan, pencucian, pengeringan dan penyimpanan. Ada beberapa negara yang menyuplai peralatan sendiri, seperti Jepang, Emirat Arab, Malaysia dan lain-lain. Bentuknya lucu dan bervariasi. Untuk minuman kemasan ada juga yang menyediakan dari negara masing-masing.

Seharian itu saya dan 29 Kompasianer lainnya merasa puas dan merasa memperoleh asupan ilmu dalam dunia penerbangan berkualitas prima. Bahwa kenyamanan dan safety saat pergi bersama pesawat terbang adalah hal yang utama. Seperti yang dikatakan Reza Aditiawarman, Value Proposition bisa didapat dari sebuah harga yang ditawarkan.

Saya memang tak bisa memungkiri, saat pengalaman pertama naik Garuda Indonesia PP Jakarta Padang Jakarta Bulan Oktober tahun lalu. Nuansa Indonesia benar-benar dikedepankan. Mulai dari pakaian batik pramugarinya yang santun, instrumental yang ada di lounge yang bernuansa usik daerah, misalnya instrumen Kecapi dari Jawa Barat. Makanan has Indonesia seperti Mie Goreng Jawa, Nasi goreg dan lainnya selalu tersedia. Dan saya selalu memilih menu dengan lidah cita rasa Indonesia. Yang saya tumpangi Garuda Kelas Ekonomi lho! Pelayananya sudah luar biasa, apalagi kalau naik kelas diatasnya pasti sudah bak raja.

Perlu digarisbawahi, bahwa ketika kita punya destinasi dengan menggunakan pesawat udara, baik untuk keperluan wisata atau yang yang lainnya. Perlu diertimbangkan selama dalam perjalanan juga. Artinya dengan mengambil jasa pesawat sekelas Garuda Indonesia, kita tak hanya sedang melakukan perjalanan. Namun sedang merasakan nikmatnya wisata juga. Jadi, value yang ditawarkan Garuda Indonesia sudah menyentuh beberapa aspek kenyamanan, keindahan suasana ketika mendengarkan instrumen alat musik daerah dan menyaksikan view berupa lukisan dan interior yang eksotis khas Indonesia.

Setuju sekali dengan konsep Garuda Indonesia, yang mengedepankan ke-Indonesia-an karena Kita harus bisa menjadi jati diri Bangsa Indonesia dalam promosi dan Go Internasional. Jangan sampai karena ingin Go Internasional, kita malah menjadi orang lain dan tak mengedepankan identitas bangsa.

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Auditorium Garuda City Center"]

Auditorium Garuda City Center
Auditorium Garuda City Center
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Nice Expereience With Garuda Indonesia "]
Nice Expereience With Garuda Indonesia
Nice Expereience With Garuda Indonesia
[/caption]

Waktu menunjukkan ukul 16.30, kami bertolak ke Kantor Kompas.com lagi dan pulang dengan membawa sejuta oleh-oleh berupa wawasan airline yang patut jadi teladan dari Garuda Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun