Mohon tunggu...
Brain Alfonso
Brain Alfonso Mohon Tunggu... -

My be yes, my be no,!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Manakar Capres yang Ada

28 Mei 2014   01:23 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:03 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Assalamualaikum W W

Musim untuk menentukan pilihan telah menggiring kita. Banyak alasan dan argumen yang bakalan menentukan siapa yang patut kita percaya guna mengemban amanah untuk masa lima tahun kedepan.

Pilihan tersedia untuk ditimang ada dua untuk itu mari kita belah secara Objektif..!

Mengapa Kita  Pilih Prabowo

Kita adalah seorang muslim dan merupakan kewajiban  untuk memilih Presiden yang lebih condong ke arah kepentingan umat Islam. Partai pendukung Prabowo adalah mayoritas partai Islam seperti PAN, PKS, PPP dan PBB sedangkan di pihak Jokowi hanya ada PKB.

Manifestasi visi Gerindra salah satunya adalah pemurnian ajaran agama dan kita  setuju akan hal itu. Seharusnya bahkan Wajib ajaran agama Islam harus dijalankan secara benar sesuai tuntunan Al Quran dan Sunnah. Kita memahami  Syiah, Ahmadiyah, golongan Liberal dsb tidak menjalankan agamanya secara benar.

PDI P adalah partai sekuler dan kepentingan agama khususnya Islam bukan prioritas mereka. Apalagi salah satu anggota DPR terpilih dari PDI P adalah tokoh Syiah Jalaludin Rakhmat.

Prabowo adalah calon presiden yang tegas, berani dan independen serta bukan petugas partai. Rasanya kita tidak bisa membayangkan nanti seorang Presiden Indonesia hanya sekedar petugas partai.

Naiknya Jokowi secara tiba-tiba dan instan sedikit banyak menimbulkan kecurigaan, bahwa ada beberapa pesan sponsor misterius yang bermain.  Masa Jokowi dari seorang walikota Solo yang merupakan kota kecil tiba-tiba loncat bagai Quantum Leap jadi Gubernur DKI, terus menjadi capres tidak ada yang memoles dan membiayai. Apakah kita percaya kalau hanya bermodalkan kekayaan Jokowi dan relawan bisa menggerakkan sumber daya yang begitu masif mulai dari media cetak, media online, media sosial dan lembaga survey di seluruh Indonesia? Memangnya cukup dibayar pakai nasi bungkus? Sorry I don’t buy it.

Pola Jokowi selama menjadi pejabat sudah bisa terbaca dari dulu. Pilih wakil yang tegas, berani dan bisa kerja keras seperti Rudy, Ahok dan JK. Sedangkan Jokowi cukup blusukan saja sambil bawa media. Ini namanya jurus telur mata sapi, ayam yang bertelur tapi sapi yang punya nama.

Mengapa Kita Memilih Jokowo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun