Mohon tunggu...
Wawan Oat
Wawan Oat Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Depresiasi Rupiah, Normalkah?

5 September 2018   17:53 Diperbarui: 5 September 2018   18:12 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Keadaan ini menuntut otoritas lembaga moneter (Bank Indonesia / BI) melakukan intervensi, baik di pasar obligasi maupun di pasar valuta asing. Menaikan tingkat suku bunga dengan tetap menjaga inflasi, pemerintah indonesia terus berupaya memulihkan keadaan ini, yakni dengan membuat kebijakan mengembalikan seluruh hasil ekspor dalam bentuk devisa ke indonesia, pembatasan impor dengan tetap menjaga daya beli, meningkatkan ekspor melalui kebijakan fiskal jangka pendek.

Terdepresiasinya suatu mata uang adalah lumrah dalam perdagangan global, apalagi cadangan devisa negeri ini masih menggunakan USD, nilai tukar mata uang pada keadaan seperti ini pasti akan melemah, tinggal bagaimana regulator mengendalikan dan mengontrolnya melalui policy moneter bahkan fiskal. Neraca perdagangan indonesia juga mengalamai defisit, sehingga turut menguras cadangan devisa. Selain karena gejolak eksternal dari normalisasi moneter USD, pemerintah indonesia baiknya menguatkan neraca perdagangan, sehingga dapat memperbaiki transaksi berjalan, selain terus menguatkan fundamental ekonomi domestik, serta pemberlakukan policy makro prudential atas utang luar negeri.

Wawan Oat, Peneliti CentrEast.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun