Mohon tunggu...
Juniart B S Brahmana
Juniart B S Brahmana Mohon Tunggu... -

Tidak ada kata yang tak bisa, dan tak ada yang susah untu didapat. kalau kita mau berusaha.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

3 Aspek di Piala Europa yang Patut di Contoh Persepakbolaan Indonesia

3 Juli 2012   04:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:19 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Piala Europa 2012 memang sudah ditutup dan spanyol pun keluar sebagai pemenang pada kejuaraan Piala Europa tahun ini, tetapi ada beberapa aspek yang ada selama di Piala Europa bisa kita jadikan contoh untuk membangun persepakbolaan di Negara ini kearah yang lebih maju, dimana beberapa aspek tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

Aspek pertama yang bisa menjadi contoh bagi elemen persepakbolaan di Negara ini adalah tata tertib yang ditujukan oleh para supporter, dimanapara supporter yang ada selama di Piala Europa menujukan kelapangan dada yang dimiliki mereka dikala team yang mereka itu menderita kekalahaan, dan tetap memberikan semangat walaupun team yang mereka support kalah, ini bisa terlihat ketika supporter kedua Negara tuan rumah yang tidak bisa melihat Negara mereka lolos dari penyisihan group, tetapi mereka tetap memberikan support dan uplose kepada para pemain ketika pertandingan terakhir, sehingga membuat para pemain tetap semangat bermain walaupun mereka kalah. Ha inilah yang tidak terlihat di para penonton di Negara ini, lihat saja setiap Negara kita mengikuti turnamen dan mengalami hasil yang jeblok, banyak sekali diantara masyrakat di Negara ini yang menghina Timnas Indonesia, tetapi ketika TIMNAS meraih hasil yang gemilang dan memuaskan, cacian tadi malah menjadi pujian. Sudah semestinya para supporter di Negara ini memberikan support kepada para pemain TIMNAS, baek itu ketika TIMNAS kalah ataupun membuat suatu hasil yang memuaskan.

Aspek yang kedua yang bisa menjadi contoh bagi elemen persepakbolaan di Negara ini adalah keamanaan didalam stadion, lihatlah selama PIala Europa 2012 berjalan begitu ketatnya keamanaan yang ada di dalam stadion, hal ini lah yang membuat tidak adanya kembang api ataupun yang lainya yang dibawa oleh supporter. Hal inilah yang tak terlihat di setiap pertandingan yang ada di Negara ini baek itu pertandingan yang ada di Liga Indonesia atau disetiap Timnas bermain, dan membuat banyak supporter yang berasal dari kaum hawa ataupun bukan supporter fanatic dan juga team tamu yang merasa kurang nyaman ketika adanya keryusuhan sopporter yang ada di dalam lapangan, dan juga masih banyaknya supporter yang bebas bisa masuk dengan membawa kembang api ataupun petasan.

Aspek yang terakhir adalah kelapangan dada setiap pemain terhadap keputusan wasit. Selama Piala Europa berjalan saya tidak melihat ada seorang pemain yang memukuli wasit karena tidak senang atas putusan yang dikeluarkan oleh wasit, coba dibandingkan dengan apa yang ada dinegara ini, dimana hampir disetiap pertandingan wasit yang memimpin dipukuli oleh pemain, karena disebabkan pemain tidak menerima dengan keputusan yang dikeluarkan wasit. Seandainya kelapangan dada ada disetiap pemain sepak bola di Negara ini terhadap keputusan wasit, maka bisa jadi wasit akan aman dan bersikap professional disetiap pertandingan yang dia pimpin.

Inilah beberapa aspek yang ada di selama Piala Europa 2012 berjalan, dan bisa menjadi contoh untuk membangun persepakbolaan di Negara ini. Sekian tulisan saya, maju terus persepakbolaan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun