Mohon tunggu...
Buddy Rahmadinovich
Buddy Rahmadinovich Mohon Tunggu... -

Buddy Rahmadinovich dilahirkan di Karawang, 9 Februari. Merupakan alumni Fakultas Sastra, jurusan Bahasa Rusia, Universitas Padjadjaran - Bandung. Pernah jadi aktivis HMI dan jadi anggota ICMI. Buku motivasi pertamanya yang berjudul ”11 RAHASIA SUKSES YANG TIDAK DIAJARKAN DI SEKOLAH (penerbit : LET’S GO INDONESIA)” ternyata cukup laris manis.Kini akan menerbitkan buku motivasi lucu dengan bahasa gaul, ”KIAT DAHSYAT ORANG-ORANG HEBAT DARI JUSTIN BEIBER SAMPE MARK ZUCKERBERG” kumpulan cerepen cinta,"SEJUTA CINTA BERBUNGA SORGA",serta novel puitis romantis ”ROMANSA DI PARIS VAN JAVA” Kini mulai merintis bisnis mungil bernama THE NABIL Inc. PUBLISHING yang punya obsesi menghasilkan ”BUKU-BUKU BERMUTU TERJANGKAU SAKU”. Alamat: E-mail : brahmadinovich@yahoo.com Facebook : http: //www.facebook.com/Buddy Rahmadinovich Twitter : http://www.twitter.com/@Brahmadinovich

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Lucu Kakekku untuk Nenekku

16 Januari 2012   15:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:48 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku ingin mencintaimu Seumur hidupku Meski kini kamu agak bawel dan cerewet Seperti senandung burung Betet Namun masakanmu yang khas Sunda: Tutug oncom, karedok, oreg tempe, cobek lele serta ulukutek leunca Bikin aku tambah cinta! Juga makanan tradisional yang kau hidang : Opak, gegeplak, cuhcur, dadar gulung, ranginang dan kembang goyang Bikin aku tambah sayang! Aku ingin mencintaimu Hingga malaikat ajal yang ramah tersenyum menjemputku Meski kita sekarang jarang berjalan-jalan Ke Eropa yang mengesankan: Ke Madrid, Swiss, Paris, Moskwa dan Praha Olala, padahal kita pernah tersesat di sana Kita menerimanya dengan tawa dan sukacita Bahkan yang tiada terlupa: Kita berpelukan, bergenggaman tangan dan bertatapan mesra Sepanjang perjalanan kereta dari Venezia ke Roma Kita juga sering piknik di negeri sendiri: Ke Puncak, Danau Singkarak, Raja Ampat, Senggigi dan Bali Meski kamu sempat tersesat dua hari di Pangrango Aku berhasil menyelamatkanmu seperti seorang Hero Waktu itu kamu erat memelukku Sambil berbisik di telingaku: Aku sayang kamu! Aku ingin mencintaimu Seumur hidupku Meski kini gigiku tinggal satu Meski muka kita sudah keriput-keriput lucu Tapi kita masih pasangan yang asyik gitu, Kata cucu-cucu! Seperti barang antik Atau batik-batik cantik di butik-butik Bayangin aza Tingkah kita masih seperti remaja-remaja Serta belia baru jatuh cinta: Kita masih kompakan berolahraga Bersepeda ria dan mancing ikan bersama Berpelukan dan bergenggaman tangan mesra Seraya menatap senja berbianglala Di luar jendela!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun