Aku ingin mencintaimu Seumur hidupku Meski kini kamu agak bawel dan cerewet Seperti senandung burung Betet Namun masakanmu yang khas Sunda: Tutug oncom, karedok, oreg tempe, cobek lele serta ulukutek leunca Bikin aku tambah cinta! Juga makanan tradisional yang kau hidang : Opak, gegeplak, cuhcur, dadar gulung, ranginang dan kembang goyang Bikin aku tambah sayang! Aku ingin mencintaimu Hingga malaikat ajal yang ramah tersenyum menjemputku Meski kita sekarang jarang berjalan-jalan Ke Eropa yang mengesankan: Ke Madrid, Swiss, Paris, Moskwa dan Praha Olala, padahal kita pernah tersesat di sana Kita menerimanya dengan tawa dan sukacita Bahkan yang tiada terlupa: Kita berpelukan, bergenggaman tangan dan bertatapan mesra Sepanjang perjalanan kereta dari Venezia ke Roma Kita juga sering piknik di negeri sendiri: Ke Puncak, Danau Singkarak, Raja Ampat, Senggigi dan Bali Meski kamu sempat tersesat dua hari di Pangrango Aku berhasil menyelamatkanmu seperti seorang Hero Waktu itu kamu erat memelukku Sambil berbisik di telingaku: Aku sayang kamu! Aku ingin mencintaimu Seumur hidupku Meski kini gigiku tinggal satu Meski muka kita sudah keriput-keriput lucu Tapi kita masih pasangan yang asyik gitu, Kata cucu-cucu! Seperti barang antik Atau batik-batik cantik di butik-butik Bayangin aza Tingkah kita masih seperti remaja-remaja Serta belia baru jatuh cinta: Kita masih kompakan berolahraga Bersepeda ria dan mancing ikan bersama Berpelukan dan bergenggaman tangan mesra Seraya menatap senja berbianglala Di luar jendela!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H