Mohon tunggu...
Braga Hatala
Braga Hatala Mohon Tunggu... -

Penulis adalah rakyat biasa yang memiliki tubuh luar biasa (double xl). Lulusan Fisip UNAS 2010, S2 manajemen SDM di WidJay (ga sempat lulus). pernah menjadi Pengurus Besar HMI, aktivis Lingkungan di Cekakpala. Penulis juga bergabung bersama 'Rumah Senja' sebuah wadah yang memberikan bimbingan belajar gratis di daerah Bekasi.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Skateboard dengan Segala Keseruannya

18 Februari 2016   22:48 Diperbarui: 18 Februari 2016   23:05 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pasang Surut Olahraga Skateboard

Papan seluncur atau lebih akrab dikenal skateboard merupakan sebuah olahraga yang identik dengan pergaulan anak muda. Munculnya olahraga skateboard tahun 1940-an berawal dari putus asanya para atlet surfing di California, Amerika Serikat, akibat tidak ada ombak yang menggulung ke bibir pantai.

Saat itu papan seluncur kemudian diberi ban roller skate. Pada tahun 1970-an, papan ban diganti dengan bahan polyurethane (cadillac) agar skater bertubuh XL juga bisa menikmati olahraga pemacu adrenalin ini. Era ini kebiasaan bermain skateboard di kolam renang kering, hal ini dilakukan bukan tanpa sebab. California saat itu dilanda musim kemarau panjang.

Olahraga skateboard terus mengalami perubahan dari masa ke masa, terjadi degradasi peminat di awal tahun 1980, setengah windu kemudian mulai poupuler kembali. Kala itu banyak orang yang tidak memiliki kolam renang dan sengaja membangun vert ramp (arena bermain skateboard yang transisi dari permukaan horizontal ke vertikal pada sisi tepi). Cara tersebut membuat permainan skateboard di jalan menjadi populer.

Perubahan gaya bermain skateboard ini akhirnya turut mengilhami lahirnya beragam trik dasar modern menginjak-dorong olahraga papan seluncur ini, sebut saja impossible dan kickflip. Bosan dengan bermain di Skatepark berterimakasihlah kepada para aktor Skateboard di era pertengahan 80-an, skaters mencari sesuatu yang lebih menantang, hingga akhirnya sarana umum seperti tempat perbelanjaan, trotoar dan taman kota menjadi ladang bagi mereka.

Sempat terjadi kejar-kejaran dengan pihak berwajib pada era ini, layaknya film Hollywood, gaya permainan mereka yang cukup ekstrim mendapat perhatian yang ekstra ketat, dari terguran hingga sanksi yang berat menjadi hal yang harus diterima oleh para skaters yang tertangkap. Namun itu semua tidak membuat keder mereka, bahkan di beberapa negara akhirnya mulai mengikuti cara bermain seperti itu bahkan di Indonesia sendiri pun juga ikut terjangkit virus tersebut. 

Pada tahun 1990-an hingga generasi sekarang skateboarding didominasi dengan street skating. Dengan lebar papan 7¼ sampai 8 inci dan panjang 30 sampai 32 inci. Ukuran roda relatif kecil dengan maksud papan terlihat lebih terang, dan agar roda berputar lebih cepat, dengan begitu membuat trik lebih mudah dilakukan. Taji kontemporer skateboard didapat dari freestyle papan 1980s dengan bentuk dan lebar relatif sempit yang sangat simetris. Bentuk ini sudah menjadi standar dipertengahan 90an. Teknologi sudah sangat maju, saat ini sedang dikembangkan papan seluncur tanpa roda alias melayang, layaknya di film Back to the Future, melayang diatas tanah dengan jarak 90mm, lebar papan 220mm dan panjang 925mm. Seperti apa rupanya? nantikan perkembangannya!.

Skateboard dan Para Aktornya

Sebagaimana diketahui segala bidang memiliki aktornya tak terkecuali bidang Olahraga, Lirik saja Maradona pada sepak bola, Muhammad Ali yang gagah perkasa di arena Tinju, atau Alan Budi Kusuma Juara dunia cabang single Bulu tangkis asal Indonesia, hingga Michel Jordan yang mendapat julukan “Dewa yang Menyamar” dalam dunia basket ball.

Dunia Skateboard tidak besar dengan sendirinya, beragam trik lahir dari para aktornya. Ekstrem, menantang, melawan bahaya. Bukan rahasia umum lagi jika Skateboard sangat rawan celaka, jatuh, terbentur, terpelecok sampai patah tulang. Berkeringat dengan baju sesukanya, celana yang khas, tak jarang topi melengkapi gaya Skater mengolah-injak papan seluncurnya plak.. prak.. menekuni trik yang baru dipelajari atau sedang mendalaminya.

Gaya berpakaian mereka secara tidak langsung juga terinspirasi oleh musik-musik yang biasa didengarkan skaters, mulai dari black music hingga musik cadas. Celana jeans yang dipadukan kaos salah satu pilihan wajib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun