Mohon tunggu...
Braga Hatala
Braga Hatala Mohon Tunggu... -

Penulis adalah rakyat biasa yang memiliki tubuh luar biasa (double xl). Lulusan Fisip UNAS 2010, S2 manajemen SDM di WidJay (ga sempat lulus). pernah menjadi Pengurus Besar HMI, aktivis Lingkungan di Cekakpala. Penulis juga bergabung bersama 'Rumah Senja' sebuah wadah yang memberikan bimbingan belajar gratis di daerah Bekasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Operasi Sunyi Sunny

12 April 2016   02:48 Diperbarui: 12 April 2016   02:57 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyangkut kehidupan pribadi, Sunny adalah sepupu dari istri Franky Widjaja, anak pemilik Sinar Mas Grup, Eka Tjipta Widjaja. Selain itu, Sunny juga (pernah) bekerja pada konglomerat Indonesia lainnya: Peter Sondakh.

Terungkapnya dugaan korupsi Reklamasi Teluk Jakarta pun ikut membuka tabir sosok Sunny yang juga “orang dekat” Gubernur Ahok. Kedekatan tersebut dapat dilihat dari salah satu cuitan Twitter Ahok @basuki_btp tanggal 15 Juli 2012 yang meminta agar netizen akun @kotakkotak4 berkomunikasi dengan Sunny untuk mengundang Ahok sebagai pembicara sebuah acara.

Anehnya: dari penelusuran penulis ke akun @basuki_btp dan @kotakkotak4, usai ramainya capture cuitan akun @basuki_btp seperti diatas (dan tanggalnya) ke media sosial, ternyata posting tersebut telah “hilang” baik di akun @basuki_btp maupun akun @kotakkotak4.

Begitu hebatkan Sunny hingga sampai cuitan di kedua akun itu “(di)hapus” saat merebaknya kasus dugaan korupsi Reklamasi Teluk Jakarta?

Lalu dimana kaitan Sunny dengan pernyataan pengacara tersangka Sanusi? Bila menilik jaringan dimiliki Sunny, ia bukan orang sembarangan. Dapat dilihat dari hubungan kekeluargaan dengan pengusaha Eka Tjipta. Ditambah pula kariernya yang pernah bekerja untuk pengusaha Peter Sondakh. Logikanya: jauh sebelum terbongkarnya kasus dugaan korupsi Reklamasi Teluk Jakarta, Sunny telah mengenal dan berhubungan dengan jaringan pengusaha-pengusaha besar di Indonesia.

Bahkan, di berbagai media, Ahok mempercayakannya untuk mengatur jadwal pertemuan dengan pengusaha-pengusaha kelas kakap. Sebuah kepercayaan besar dan bergengsi bagi seorang –yang kata Ahok- hanya staf magang demi urusan penelitian disertasi doktoral. Bukan hanya urusan dengan konglomerat, bahkan Sunny kerap diajak Ahok bertemu tokoh politik nasional. Lagi-lagi, tak semua orang dapat dipercaya ikut serta dalam pertemuan politik secara khusus.

Sunny akhirnya bicara di publik. Ia tak menampik bila memang banyak mengatur “jadwal” pertemuan antara pejabat pemerintah di Jakarta dan pengusaha yang terkait “profesionalisme kerja”. Mengejutkan, diakuinya, ikut “mengatur” jadwal pertemuan antara Ahok dan Aguan yang kini sedang bermasalah karena dugaan korupsi Reklamasi Teluk Jakarta. Pertemuan itu sebulan sekali, kata Sunny.

Begitu juga dengan pengusaha yang lebih “percaya” mendekati Sunny untuk berkomunikasi dengan Ahok menyangkut urusan “pekerjaan”. Disini menunjukkan: logika kehebatan pertama, interaksi serta komunikasi Sunny dengan pengusaha-pengusaha yang menaruh kepentingan pada Ahok amat dekat. Sunny dipercaya untuk sebuah urusan pekerjaan besar. Logika kehebatan kedua, staf-staf pegawai Pemprov DKI Jakarta hanyalah simbol, sebab tak berfungsi menjalankan urusan protokoler mengatur agenda pertemuan pihak pengusaha dan sang gubernur. Semua urusan dipercayakan kepada Sunny.

Siapa Sunny? Kita lihat selanjutnya nanti...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun