Pada tahun 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar yang ditujukan bagi para mahasiswa bertajuk Kampus Merdeka. Menurut Nadiem, kebijakan Kampus Merdeka ini merupakan kelanjutan dari konsep Merdeka Belajar. Didalam Kampus Merdeka sendiri terdapat berbagai program unggulan, salah satunya Kampus Mengajar yang tahun ini sudah mencapai angkatan keenam. Program kampus mengajar sendiri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan kemampuan diri melalui aktivitas di luar perkuliahan. Kemendikbudristek menerjunkan 21.409 mahasiswa untuk program Kampus Mengajar angkatan keenam yang tersebar di lebih dari 4.000 sekolah di 34 provinsi sebagai mitra guru untuk mendorong peningkatan mutu pembelajaran disekolah.
Salah satu sekolah yang menjadi sasaran kampus mengajar angkatan 6 adalah SMPN 2 TERARA yang bertempat di Kecamatan Terara, Lombok Timur. Disekolah ini ditempatkan 5 orang mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas di Nusa Tenggara Barat, salah satunya Universitas Mataram. Selama masa penugasan mahasiswa akan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan guru pamong yang berasal dari sekolah penugasan.
Sebelum masa penugasan mahasiswa Kampus Mengajar dibekali oleh berbagai ilmu tentang Kurikulum Merdeka, literasi dan numerasi, adaptasi teknologi, dan banyak lainnya. Selama masa penugasan tim Kampus Mengajar dituntut untuk berkolaborasi dengan sekolah dalam menghasilkan program-program kerja dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan sekolah penugasan. Pada awal masa penugasan tim kampus mengajar melakukan kegiatan pretest Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang digunakan untuk menilai kemampuan dasar literasi dan numerasi siswa secara individual. Dari hasil AKM kelas yang diperoleh, kemampuan literasi dan numerasi siswa masih tergolong rendah. Untuk itulah tim kampus mengajar mencetuskan beberapa program kerja yang befokus dalam meningkatkan literasi dan numerasi siswa, salah satu programnya adalah TEMBOK NUMERASI.

Dalam program ini, tembok digunakan sebagai media siswa untuk belajar numerasi. Kami memilih tembok yang mudah ditemukan dan dilihat oleh siswa. Tembok tersebut didesign sedemikian rupa dengan materi-materi yang mengasah numerasi, seperti perkalian, bangun ruang, akar, pangkat, dan lain sebagainya. Kemudian materi yang sudah ditulis ditembok akan diberi cat dengan warna yang beragam dan beberapa dekorasi tambahan untuk memancing ketertarikan siswa. Mereka secara tidak langsung akan terus menerus belajar numerasi lewat tembok tersebut, karena terbiasa melihatnya setiap hari.
Tempatnya yang strategis dan design yang menarik serta berwarna membuat TEMBOK NUMERASI selalu ramai dikunjungi setiap harinya oleh siswa, baik yang hanya sekedar lewat ataupun singgah untuk membaca materi yang ada di dalamnya. Salah satu hasil dari program-program ini adalah meningkatnya hasil postest AKM siswa SMPN 2 TERARA, terutama dalam topik numerasi. Kedepannya, diharapkan program ini dapat dijaga dan dikembangkan secara berkelanjutan untuk terus memberikan pendidikan yang terbaik bagi seluruh siswa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI