Psikologi pendidikan memberikan perspektif dan aplikasi terhadap pengalaman belajar individu dari awal kehidupan hingga usia lanjut. Keberhasilan pengajaran yang efektif sangat tergantung pada pemahaman yang mendalam terhadap konsep psikologi pendidikan.
Seorang guru perlu memahami bagaimana siswa belajar dan faktor-faktor yang memotivasi mereka. Dengan memahami proses belajar dan motivasi, seorang guru dapat merancang serta menerapkan strategi pengajaran yang optimal untuk memaksimalkan hasil belajar siswa. Psikologi pendidikan memiliki peran yang penting dalam membentuk arah masa depan. Dengan pemahaman mendalam terhadap cara siswa belajar, guru dapat membantu mereka mencapai potensi penuh dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan masa depan.
Dengan pemahaman mendalam terhadap cara siswa belajar, guru dapat membantu mereka mencapai potensi penuh dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan masa depan. Dengan demikian, psikologi pendidikan membantu membentuk masa depan melalui pengajaran yang efektif.
Dalam ranah psikologi pendidikan, terdapat sejumlah teori dan konsep yang dapat memberikan panduan berharga bagi pendidik dalam meningkatkan efektivitas metode pengajaran. Salah satu teori yang penting dalam psikologi pendidikan adalah teori pembelajaran, yang mendalami proses belajar siswa dan bagaimana guru dapat efektif memfasilitasi pembelajaran. Terdapat beberapa jenis teori pembelajaran yaitu :
Teori belajar psikologi behavioristik
Teori belajar behavioristik dikemukakan oleh para psikologi behavioristik. Mercka ini sering di sebut "contemporary behavioristik" atau juga di sebut "S-R Psichologist". Mereka berpendapat, bahwa tingkah laku manusia itu dikendalikan oleh ganjaran (reward) atau penguatan dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan erat antara reaksi-reaksi behavioral dengan stimulasinya.
Teori belajar psikologi kognitif
Teori belajar ini menyatakan bahwa perilaku seseorang tidak hanya dikendalikan oleh "reward" dan "reinforcement". Penganut kognitif berpendapat bahwa perilaku lebih bergantung pada wawasan terhadap hubungan-hubungan dalam suatu situasi. Mereka menekankan organisasi pengamatan terhadap stimulus di lingkungan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengamatan.
Teori belajar dari psikologi humanistis
Psikologi humanistis menitikberatkan pada pengaruh dan bimbingan individu oleh maksud-maksud pribadi yang terkait dengan pengalaman mereka sendiri. Menurut pendidik aliran humanistis, penyusunan dan penyajian materi pelajaran harus sesuai dengan perasaan dan perhatian siswa. Psikologi humanistis melibatkan aspek-aspek jiwa manusia, seperti pikiran, perasaan, dan kehendak, yang melahirkan karakteristik jiwa manusia seperti gagasan, kreativitas, nilai-nilai hidup, pengalaman transendental, rasa malu, kesadaran diri, tanggung jawab, hati nurani, makna hidup, cinta semangat, humor, seni, dan lain-lain.
Selain teori pembelajaran, terdapat juga konsep motivasi dalam psikologi pendidikan. Motivasi adalah faktor penting dalam pembelajaran, karena siswa yang termotivasi cenderung belajar dengan lebih baik. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi siswa, seperti lingkungan belajar, tujuan belajar, dan harapan siswa terhadap hasil belajar. Terdapat berbagai jenis motivasi yang memiliki dampak pada perilaku siswa. Motivasi intrinsik, sebagai contoh, muncul dari dalam diri siswa dan dapat berwujud dalam bentuk rasa ingin tahu, minat, atau kepuasan pribadi. Di sisi lain, motivasi ekstrinsik bersumber dari faktor eksternal, melibatkan reward.