Mohon tunggu...
Panggih Cahyo Imami
Panggih Cahyo Imami Mohon Tunggu... Guru - Penikmat perubahan dan pergerakan

Memiliki ketertarikan pada olahraga voli dan dunia anak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Pemimpin Pembelajaran

15 Mei 2022   03:48 Diperbarui: 15 Mei 2022   06:22 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ki Hajar Dewantara adalah inspirasi dalam mewujudkan pendidikan yang ideal. Filosofi Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara mengajarkan bahwa guru sebagai seorang pemimpin harus mampu menempatkan diri. Mampu menempatkan diri secara tepat dalam berbagai situasi dan kondisi. Filosofi Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani juga membawa pesan bahwa seorang pemimpin tidak selalu harus menjadi pemrakarsa, dapat menjadi pendukung, dan kadangkala menjadi penjaga nilai-nilai positif yang telah ada.

Pembentukan karakter murid yang positif dapat diwujudkan melalui pembiasaan yang intensif. Sebuah pembiasaan dapat berubah menjadi sebuah budaya ketika seluruh pihak yang terlibat meyakini dan secara bersama-sama menjadi bagian dari proses tersebut. Untuk mewujudkan hal tersebut, seluruh pihak di sekolah perlu berjuang sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya masing-masing.

Tanggung jawab seorang guru saat mendidik murid tidak hanya kepada kepala sekolah, namun juga bertanggung jawab kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pendidikan. Namun seringkali, seorang guru harus berhadapan dengan hal-hal yang membuat guru terjebak dalam dilema etika ataupun bujukan moral. Dilema etika pasti muncul dalam pengambilan sebuah keputusan, sekecil apapun keputusannya. 

Oleh sebab itu, perlu pertimbangan dari sudut pandang menyeluruh dalam pengambilan setiap keputusan di sekolah. Pengambilan keputusan tersebut diputuskan dengan memperhatikan prinsip-prinsip berbasis hasil akhir, berbasis peraturan, atau berbasis rasa peduli. Ketiga prinsip tersebut harus menjadi salah satu pertimbangan dalam pegambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.

Pertimbangan pengambilan keputusan disempurnakan dengan melalui 9 tahapan atau langkah pengambilan keputusan secara konsisten. Tujuannya tidak lain adalah mewujudkan lingkungan pendidikan yang positif, kondusif, dan nyaman. Perubahan-perubahan positif dalam proses pembelajaran akan memberikan dampak positif pula kepada murid segingga akan muncul murid berprofil pelajar Pancasila yang mengacu pada filosofi Ki Hajar Dewantara.

Ki Hajar Dewantara (KHD) menegaskan bahwa tugas seorang guru adalah layaknya menanam dan merawat benih tumbuhan. Oleh sebab itu, guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu merencanakan dan memutuskan sebuah keputusan yang berpihak pada pengembangan potensi murid. Potensi yang akan membawa murid ke arah kehidupan  yang lebih baik sesuai dengan kodratnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun