Waktu saya masih kecil dulu, guru agama saya pernah bilang bahwa ciri orang munafik adalah suka berbohong. Setelah saya besar, beberapa kali saya mendengar kata munafik digunakan untuk menyebut orang yang mengecam suatu perbuatan buruk.
Misalnya, ketika semua hakim di satu pengadilan mau menerima duit suap dari pengacara, maka jika ada satu hakim yang mengecam itu ia akan dicap munafik. Ketika semua orang di klub minum alkohol, maka jika ada satu orang yang mengecam itu ia akan dicap munafik. Atau ketika semua orang ramai-ramai menonton video perzinaan para artis, maka jika ada satu orang yang mengecam itu ia akan dicap munafik. Kalaupun bukan cap munafik yang diberikan, biasanya cap yang diberikan adalah 'sok suci' atau 'sok alim'.
Dalam kasus video perzinaan artis yang marak diberitakan belakangan ini pun demikian. Mereka yang tidak mau menonton video itu atau yang mengecam si artis apalagi yang menyarankan agar si artis dipidana malah dicap sebagai orang yang 'munafik' atau 'sok suci'. Dan orang yang memberikan cap itu berargumen bahwa mereka sesungguhnya tidak membenarkan perbuatan si artis, tetapi menurut mereka si artis sudah mendapat hukuman yang berat dengan terungkapnya video itu ke publik, karena itu tidak perlu dihukum lagi.
Saya tidak hendak membahas apakah si artis penzina itu memang perlu atau tidak perlu dipidana. Saya mau bahas tentang kata 'munafik' itu saja disini.
Banyak umat islam di Indonesia yang tidak menyadari bahwa Allah menurunkan banyak sekali ayat mengenai orang munafik di dalam Al Qur'an. Ayat-ayat itu jelas ditujukan kepada umat islam itu sendiri. Dalam ayat-ayat tersebut, Allah telah memperingatkan bahwa seorang muslim yang munafik tidak akan selamat di akhirat nanti jika dia mati dalam keadaan munafik. Jadi janganlah kita, umat islam, mengira bahwa kita kelak akan masuk sorga hanya semata-mata kita beragama islam.
Tahukah anda dimana tempat di akhirat nanti bagi orang islam yang mati dalam keadaan munafik?
- Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. (An Nisaa': 145)
- Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal. (At Taubah: 68)
Saya mencatat beberapa ciri orang munafik. Mungkin belum lengkap, karena mohon maklum saya bukan ustad. Ciri pertama, semua orang munafik pasti orang yang beragama Islam. Ciri kedua, semua orang munafik selalu mengolok-olok orang yang menyampaikan isi Kitab Allah dan sunah Rasul Allah. Ciri Ketiga, semua orang munafik memberikan sebutan yang jelek-jelek kepada Allah dan Rasul Allah (misalnya, Tuhan yang kejam dlsb.). Ciri keempat, ketika dalam suasana perang, semua orang munafik akan berupaya lari dari medan perang dan sebagian malah bekerja sama dengan musuh. Ciri kelima, semua orang munafik ketika diingatkan untuk kembali ke jalan yang lurus pasti marah.
Ya kita nilai diri kita masing-masing saja. Kita punya ciri-ciri tersebut atau enggak. Kalau iya, berarti kita harus segera tobat daripada kita mati sebelum tobat.
Dalam Islam, sebesar apapun maksiat yang pernah dilakukan, pasti akan diampuni jika sebelum mati kita bertobat. Jadi para artis pezina jika mereka sungguh-sungguh bertobat sebelum mati pasti akan diampuni Allah. Para penonton video artis penzina itu jika sungguh-sungguh bertobat sebelum mati pasti akan diampuni Allah. Para jurnalis, editor, dan pengusaha media yang 'karyanya' sukses mempopulerkan 'demam pornomatika' jika sungguh-sungguh bertobat sebelum mati pasti akan diampuni Allah. Para 'ahli' yang dengan serius menganalisa kemiripan wajah para pemain video dengan artis benerannya jika sungguh-sungguh bertobat sebelum mati pasti akan diampuni Allah.
Intinya, sebanyak apapun maksiat yang pernah kita lakukan dan sesering apapun, selama kita masih hidup kita punya kesempatan untuk selamat di akhirat. Jangan merasa terlalu kotor untuk ke masjid atau terlalu hina untuk sholat, karena jika kita tidak minta ampun kepada Allah, siapa yang akan mengampuni dosa kita?
Kenapa saya yakin sekali? Karena saya sedang menjalaninya sekarang. Seumur hidup saya, sudah banyak sekali perbuatan jahat, keji, hina, dan buruk yang saya lakukan. Karena itu, mumpung saat ini saya belum mati, saya putuskan untuk hijrah. Saat ini misi hidup saya hanya minta ampun, minta ampun, dan minta ampun pada Allah dan berusaha melakukan perbuatan baik saja. Mudah-mudahan Allah menerima hijrah saya ini. Saya tidak peduli jika manusia mencap saya sebagai orang 'munafik' atau 'sok suci', asal jangan Allah yang mencap saya demikian. Tolong doakan saya ya teman.