Mohon tunggu...
Brian Prastyo
Brian Prastyo Mohon Tunggu... -

Tukang Ketik. Tinggal di perbatasan Jakarta dan Depok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Duwet Mawut Sekber dan Soros: Fact or Fiction?

13 Mei 2010   18:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:13 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang yang memuji kelihaian para politikus yang berhasil (1) membuat smi mundur, (2) memunculkan sekber partai koalisi pro sby yang konon menguasai 75% suara parlemen, dan (3) memajukan arb sebagai ketua harian sekber itu. Tapi saya tidak akan melakukannya. Saya tidak akan memberikan pujian itu. Karena saya pikir, buat apa kita memuji mereka yang cara berpolitiknya menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginannya. Di mata saya, para politikus itu jelas sudah mempertunjukkan kepada kita bagaimana caranya memfitnah, mengintimidasi secara verbal, menjadi "jaksa" dan sekaligus "hakim" atas dasar kewenangan hak angket parlemen, menggunakan tivi dan media publik lain untuk menyerang karakter dan kredibilitas lawan politiknya. Untuk apa itu semua? Untuk semata-mata me-remove-seseorang-yang-tidak-mereka-sukai-dari-jabatannya. Dan orang-orang yang tamak dan pengejar kekuasaan seperti itu justru yang dipuji dan dibilang lihai. Amboi...sudah benar-benar sakit bangsa ini. Oke...jadi apa kaitannya sekber dengan soros? [caption id="attachment_140345" align="alignleft" width="300" caption="G.Soros/Admin (my.telegraph.co.uk)"][/caption] Seingat saya, soros datang ke Indonesia sebanyak 2 kali pada tahun ini. Yang pertama dia ketemu seorang pejabat tinggi tanggal 10 Februari 2010 dan yang kedua dia ketemu bosnya si pejabat tinggi itu pada tanggal 10 Mei 2010. Pada kunjungan yang pertama tidak ada berita sama sekali mengenai kepindahan smi ke wb. Tapi pada kunjungan kedua, smi sudah mengumumkan perihal akan pindahnya dia ke wb. Pada kunjungan yang pertama, kapasitas soros adalah sebagai ketua OSI, lsm dan lembaga donornya dia. Tetapi, pada kunjungan kedua, kapasitas soros adalah sebagai utusan khusus PBB untuk pembiayaan perubahan iklim. Tetapi dalam kedua kunjungan tersebut, soros selalu menyertakan pengurus OSI. Apa kira2 kepentingan yang dibawa soros saat bertemu para petinggi itu? Setelah membaca-baca sejarah hidupnya, pandangan filosofisnya, keyakinan politiknya, dan aktifitas keorganisasiannya, saya punya dugaan kuat bahwa soros ikut bermain dalam upaya impeachment smi. Bertemunya soros dengan kedua petinggi itu karena dia punya kepentingan keuangan yang sangat besar; dan dia punya masalah keuangan yang besar gara-gara program bersih-bersihnya smi. *tentu saja masalah besarnya dia itu tidak akan dia ungkapkan. tau sama tau saja lah.* Sebagaimana standard operation procedure setiap lobbyist, saya menduga pada pertemuan pertama itu soros memberikan pandangannya tentang "gambaran mengenai masa depan perekonomian Indonesia". Dia kemungkinan akan mengawali presentasinya yang memukau dengan memuji-muji dulu tentang hebatnya perekonomian indonesia yang masih bisa tumbuh padahal negara yang lain minus. Kemudian, meyakinkan pendengarnya bahwa "fakta" itu menunjukkan pemerintah sudah on the right track dan akan sangat buruk sekali akibatnya bagi rakyat indonesia jika perekonomian kembali hancur. *omongan soros akan sangat sangat sangat berpengaruh, karena....konon dialah yang memulai krisis keuangan 1997 (so don't mess with soros is the message)* Lalu kemungkinan dia akan mem-blow-up perseteruan antara smi dan koalisi golkar-pdip-hanura-dll sebagai titik api yang akan membumi-hangus-kan perekonomian indonesia. Dia akan berbicara dengan sangat meyakinkan, sehingga pendengarnya akan benar-benar ketakutan seolah melihat film horor yang paling mengerikan. Dia kemungkinan juga akan memberikan beberapa contoh eskalasi suhu politik yang akan terjadi jika kondisi tidak segera: diubah. *mungkin saja contoh yang dia berikan adalah pemboikotan parlemen terhadap smi; yang pada kenyataannya memang terjadi pada bulan maret dan april 2010* Kemudian, kemungkinan dia akan menutup sesi cuci-otak itu dengan menyampaikan sebuah usulan yang "elegan", yang intinya menyarankan agar pendengarnya meminta/memaksa smi untuk mundur. Dia akan meyakinkan bahwa ini adalah win-win solution. Sebagai seorang yang sangat menguasai seni meyakinkan orang, dia kemungkinan akan berargumen bahwa indonesia ini bangsa besar, penduduknya banyak, orang pintarnya banyak, dan yang bersih juga banyak. Jadi pasti akan banyak yang bisa menggantikan smi. *kalau dia diminta menyodorkan nama, maka kemungkinan besar dia akan menyodorkan para "ekonom" yang ada di lembaga think-t(h)ank yang terafiliasi/sering mendapat dana dari OSI/OSI & Friends.* Selain itu dia kemungkinan juga akan meyakinkan bahwa inilah saat yag tepat bagi smi untuk menerima pos bergengsi di wb yang konon sudah ditawarkan sejak setahun sebelum smi mundur. Dia kemungkinan akan memberikan penjelasan berbunga-bunga tentang betapa bangganya indonesia karena akan ada warga negaranya yang menduduki jabatan sangat prestisius di dunia; bahwa smi tidak hanya orang asia pertama tetapi juga wanita pertama di posisi itu. Singkatnya, dia menawarkan sebuah sejarah untuk indonesia. Terakhir, kemungkinan dia akan menjanjikan bahwa dia akan berusaha sekuat tenaga dalam posisinya yang "kebetulan" sebagai utusan khusus PBB untuk mencairkan dana terkait kegiatan perubahan iklim (climate change) yang "kebetulan" wacana itu merupakan andalannya presiden sby di fora internasional. Perfect. Setelah pertemuan pertama berakhir, saya menduga soros sudah berhasil menanamkan rasa takut di hati pendengarnya. Ketakutan si pendengar itu, sangat mungkin sebenarnya bersumber dari kecintaannya yang mendalam akan bangsa ini. Ia sangat tidak ingin perekonomian indonesia hancur lagi dalam krisis, karena dialah yang dulu bekerja keras memperbaikinya. *ironisnya, orang-orang pdi-p yang dulu bekerjasama dengannya dalam memperbaiki perekonomian indonesia, justru malah menghantam dirinya sekarang. padahal yang dia lakukan dari dulu sampai sekarang hanyalah konsisten dengan tekadnya untuk membawa perekonomian bangsa indonesia ke arah yang sehat. dia begitu cinta dengan bangsa ini.* Karena sebegitu besarnya ketakutan itu, maka diapun kemudian memilih keputusan yang paling rasional menurut perhitungan ekonominya. Apalagi ketika pada bulan maret dan april dia melihat bahwa gambaran horor masa depan yang disampaikan soros itu terlihat demikian nyata. Dia melihat smi diboikot, dia melihat ada aksi hak menyatakan pendapat, dia melihat mk mengeluarkan tata cara impeachment; apapun yang dia lihat, dia hanya mempunyai satu kesimpulan: instabilitas di depan mata dan instabilitas akan menghancurkan perekonomian yang sudah baik. Horor. Dia tidak bodoh dan dia punya nurani yang bersih. Dia tahu smi bersih dan karena itulah maka smi punya banyak musuh. Hati kecilnya sangat ingin smi bertahan. Tetapi dia terlalu takut untuk melihat perekonomian indonesia ini hancur lagi. Rasa takutnya sangat beralasan, karena ada soros; ada kekuatan internasional yang siap membuktikan ancamannya soros. Jadi dengan berat hati, dia, kemungkinan meminta atau mendukung permintaan agar smi mundur saja dari jabatan menkeu dan menerima tawaran wb itu. Dalam hati dia berdoa, semoga smi bisa menjadi "teuku umar" di garis pertahanan musuh dan mengubah wb menjadi wgb (world grameen bank). Oh so sweet. Dalam perkembangannya, pada 1 mei 2010 smi benar-benar menyatakan mundur. Tak menunggu lama, soros pun datang lagi dan kali ini bicara dengan bosnya si pendengar pertama itu. *tabiat standar para lobbyist ialah kalau tujuannya sudah berhasil, maka orang yang sudah dia lobby menjadi tidak penting lagi. Biasanya setelah melihat hal itu, orang yang pernah dilobby akan merasa menyesaaaaaal sekali karena sudah termakan buaian setan dari si lobbyist itu.* Dan sudah bisa diduga, kali ini soros datang bukan untuk membawa cerita horor. Soros, sebagai utusan khusus PBB yang membawahi pendanaan untuk mengatasi perubahan iklim, datang membawa "hadiah". Lalu apa hubungannya soros dengan sekber? Soros, bagi saya, adalah tokoh anti smi di luar negeri dan ketua harian sekber adalah tokoh anti smi di dalam negeri. Kita tidak tahu seberapa tinggi level ketokohan mereka. Tapi biasanya orang-orang yang sesungguhnya paling berkuasa justru tidak pernah atau tidak lama memegang jabatan public yang formal. Misalnya: david rockefeller di luar negeri atau pater beek di periode awal orde baru. Menariknya, tautan antara soros dan arb secara samar-samar dapat ditelusuri setidak-tidaknya dari tahun 2008. Pada tanggal 26 November 2008, wartawan detik.com bernama Irna Gustia menurunkan berita yang berjudul "Soros Masuk, Saham BUMI Melonjak". Sesungguhnya di dalam berita itu, sang penulis tidak merinci peran soros dimana, tetapi headline itu sangat sangat sangat menarik. Jadi kalau mau tau rinciannya peran soros, tanyakan saja ke wartawan detik.com itu. Anyway, bagi saya menariknya headline itu karena berkaitan dengan kejadian-kejadian panas di bulan sebelumnya, oktober 2008. Headline itu menunjukkan satu hal: soros menyelamatkan dinasti bisnisnya arb. Masih ingatkah anda apa yang terjadi pada bulan oktober di tahun 2008 itu? Jika anda tidak ingat, maka saya segarkan sedikit saja ingatan anda. Pada bulan oktober 2008 saham BUMI, BNBR, dan ENRG disuspensi oleh otoritas bursa efek. Kenapa disuspensi? Jawaban atas pertanyaan itu tidak pernah jelas. Tetapi saya pikir sangat besar kemungkinannya berkaitan dengan lumpur lapindo. Lapindo punya hubungan afiliasi dengan ketiga emiten tersebut. Saat lumpur lapindo meluas, semua investor yang waras akan melihat bahwa potensi kebangkrutan bisnisnya lapindo itu sangat besar dan dikhawatirkan perusahaan afiliasinya akan ikut terseret. Para pemilik kerajaan bisnis lapindo cs itu tentu sangat khawatir para investor akan berbondong-bondong menjual saham di perusahaan2 afiliasinya. Ini akan jadi horor untuk mereka. Untungnya si pemilik dekaaat sekali dengan kekuasaan. Maka ketiga saham emiten itu pun disuspensi. Tujuan suspensi jelas, yaitu agar harga saham dari ketiga emiten itu tidak terjun bebas. Karena kalau itu terjadi, bagaimana pemiliknya bisa cari utangan baru. *fyi, saat ini utang piutang sudah umum menggunakan saham sebagai jaminannya* tapi, menteri keuangan sri mulyani indrawati berpendapat bahwa suspensi itu harus dibuka karena alasan suspensiya tidak logis. Ternyata eh ternyata, smi bukannya didukung tapi malah dikritik oleh wapres saat itu yang berasal dari golkar dan ketua panggar dpr saat itu yang berasal dari pdi-p. Saya yakin sekali para pemilik dari lapindo dan ketiga emiten itu punya dendam yang luar binasa ke smi karena itu. Apalagi di kemudian hari, perusahaan-perusahaannya yang lain ditagih utang pajak yang bertrilyun-trilyun jumlahnya. Makin berdarah-darah aja dia. Dan menariknya, pada bulan berikutnya, november 2008, sebagaimana diberitakan detik.com itu, soros masuk untuk "menyelamatkan" pemilik emiten-emiten itu dari kemiskinan; dan otomatis menyelamatkan lapindo pula. *jika saja saya punya data mengenai investasi dari "perusahaan investasi" si soros itu, saya yakin betul akan menemukan data tentang penempatan investasi pada perusahaan migas dan batubara yang pajaknya ditagih-tagihin oleh aparat pajaknya bu smi.* Singkatnya, bagi saya soros adalah sosok yang sangat sangat sangat punya kepentingan bisnis di Indonesia; dan saya yakin dia dan teman2 internasionalisnya sangat benci dengan bu smi, karena bu smi sudah memangkas laba mereka dengan membongkar kasus dan menagih utang-utang pajak mereka. Dan soros menemukan kolega yang sehati dan sepikiran di Indonesia. Upaya untuk meng-impeach smi muncul saat pemilu 2009. Mereka sadar sby kemungkinan besar akan jadi juara. Jadi mereka akan berusaha untuk masuk di level wapres. Menariknya, tanpa dinyana, sby memilih pak boed dan tetap mempertahankan smi. Pada pilihan tersebut, saya berani berpendapat bahwa sby berpihak pada yang bersih. Walaupun kondisinya makin sulit untuk duwet mawut tersebut, tetapi saya yakin mereka masih mencoba bersabar. Maka dicobalah jalan yang halus, yaitu "menawari" smi posisi di wb. *sebenarnya di mata saya, "penawaran" tersebut justru mirip dengan upaya pembuangan Bung Hatta ke Boven Digul. Mereka yang membuang BH dulu berharap BH akan mati oleh buaya atau malaria, atau setidaknya jiwanya akan lumpuh kalah dengan penderitaan yang dialami. Tapi ternyata BH membuktikan sebaliknya, dia bertahan dan malah membawa bangsa ini merebut kemerdekaannya. Kenapa? Itu karena Allah selalu bersama orang yang benar dan Bung Hatta adalah orang yang benar.* Lho kok soros bisa ada jalur ke wb? Bagi soros itu sangat mudah, karena dia adalah anggota CFR. Bagi anda yang tidak familiar dengan CFR, secara singkat dapat saya jelaskan bahwa CFR adalah "kandang" untuk para eksekutif pemerintahan dari negara-negara paling berkuasa di dunia, eksekutif organisasi-organisasi internasional paling berkuasa di dunia (termasuk wb tentunya), eksekutif perusahaan-perusahaan multi nasional paling kaya dan berkuasa di dunia, dan yang paling mengerikan karena mereka inilah yang biasanya kebagian tugas melakukan pekerjaan-pekerjaan kotor di lapangan, eksekutif badan-badan intelijen dari negara-negara yang paling berkuasa di dunia. Jadi kiranya demikianlah yang ada dalam pikiran saya tentang (ketua harian) sekber dan soros. Bagaimana dengan presiden sby? Satu hal yang saya yakini. Beliau punya kecintaan yang teramat besar kepada bangsa dan negara ini dan saking besarnya cinta tersebut beliau khawatir sekali bangsa dan negara ini hancur. Siapapun yang ingin mengendalikan Indonesia harus mengendalikan beliau; siapapun yang ingin mengendalikan beliau harus bisa mengendalikan pikirannya; siapapun yang ingin mengendalikan pikiran beliau harus membuat beliau tidak bisa berpikir secara merdeka; dan orang biasanya tidak bisa berpikir merdeka jika dia takut. Semoga saja Presiden SBY hanya takut pada Allah SWT dan bisa menjaga diri dari mereka yang hendak mengunci pikirannya. Pengganti bu smi akan menjadi tolok ukur yang penting. Jika Presiden SBY memilih penerus gerakan bersih-bersih smi, maka duwet mawut itu pasti akan terus merepotkan. Apakah saya punya calon? Ya. Calon saya adalah: Darmin Nasution. Semoga Allah memberikan keyakinan kepada kita semua bahwa perlindungan dan kemenangan dari Allah adalah milik orang-orang yang benar dan semoga Allah memberikan rasa takut yang mendalam bagi mereka yang berbuat jahat. Salam Fact or Fiction.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun