Mohon tunggu...
Rizan Mulya
Rizan Mulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Peneliti

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemikiran Tan Malaka tehadap Pendidikan Rakyat Indonesia

19 Februari 2022   22:57 Diperbarui: 19 Februari 2022   23:19 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Tan Malaka, pendidikan untuk rakyat Indonesia harus berakar kepada
budaya Indonesia yang terus digali dan disampaikan dengan Bahasa Indonesia, dimana
prinsip kerakyatan adalah landasan filosofis dalam praksis pendidikan yang sesuai
dengan jati diri bangsa Indonesia.
Pendidikan tak dapat terpisah dalam mempelajari hakekat realita yang merupakan
pusat dari setiap konsep pendidikan.
12 Pentingnya hal tersebut mengingat program
pendidikan sekolah didasarkan atas fakta dan realita, bukan atas keinginan menjadi
kaum pemodal dengan proses pendidikan yang didasarkan kemodalan.
Tan Malaka ingin pendidikan semestinya mendahulukan kearifan lokal,13
 agar
masyarakat memperoleh bekal bagi penghidupannya. Oleh karena itu,
pendidikankejuruan seperti: pertanian, perdagangan, teknik, dan administrasi harus
dibenahi kualitasnya.
Pendidikan praksis Tan Malaka tersebut diwujudkannya di sekolah Sarekat
Islamberprinsip bahwa hawa (geest)
14 harus lebih sehat dan memiliki karakter
ketimuran yang membedakan dengan sekolah Eropa. Anak-anak didik dituntut keras
untuk mencari kepandaian membaca, menulis dan berhitung sebagai modal
penghidupan. Konsep pendidikan Tan Malaka ini sangat sederhana dalam konteks
kekinian, hal yang luar biasa pada masa itu.

Praktek pendidikan Tan Malaka bisa disebut sebagai pedagogik transformatif, yaitu
proses memanusiakan manusia untuk dapat membentuk masyarakat baru dan
pengetahuan baru yang diciptakan oleh keterlibatan mereka sendiri. Hal ini
mengusahakan agar pendidikan di posisikan supaya masyarakat mempunyai kesadaran
dari pendidikan yang tertindas dan tertinggal. Setelah sadar, diharapkan masyarakat
dapat membongkar tatanan atau relasi sosial yang tidak adil dan mengembalikan
kemanusian manusia
Menghapuskan pembelajaran berbau feodalis merupakan langkah revolusioner Tan
Malaka untuk memutus keterbelakangan dan mental kuli bagi pribumi.15 Jika masa
penjajahan mendidik pribumi hanya didasarkan kepentingan imprealis sendiri, dalam
artian setelah menyelesaikan pendidikan mereka dipekerjakan sebagai rendahan saja.
Menurut Tan Malaka, pendidikan untuk rakyat Indonesia yang berakar kepada
budaya Indonesia yang terus digali dan disampaikan dengan Bahasa Indonesia,16
dimana prinsip kerakyatan adalah landasan filosofis dalam praksis pendidikan yang
sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Pendidikan tak dapat terpisah dalam
mempelajari hakekat realita yang merupakan pusat dari setiap konsep pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun