Di era globalisasi saat ini arus informasi banyak mengisi otak manusia, sehingga mutu dalam bidang iptek melaju sangat cepat dan berkembang baik di negara indonesia maupun di negara lain.
Hal ini membuat peluang besar khususnya kaum muda dalam berkarya. Terutama dikalangan akademisi, filsafat adalah induk dari ilmu pengetahuan, artinya filsafat adalah sumber pengetahuan.Â
Arus pengetahuan selalu berkembang dari masa ke masa. Disini peran dari filsafat adalah mendobrak secara kritis tentang  teori benar atau salah. Berfikir filsafat adalah berfikir mendalam akan kebenaran ilmu pengetahuan. Dengan pemahaman akal yang sehat ideologi tentang suatu ilmu yang pertama harus konsiten, karena konsisten adalah tolak ukur acuan dalam berfikir kritis. Kedua, koherensi atau berhubungan arah objek yang menjadi tujuan. Ketiga, kerespondensi artinya ide dengan realita harus sama baik dalam pemetaan dalam berfikir maupun konsep dari pengetahuan itu sendiri dengan kosep yang benar terjadi atau apa yang menjadi problem untuk diselesaikan sesuai dengan realitanya. Keempat, pragmatis atau manfaat kebenaran bisa dikatakan benar kalau ada manfaat apa yang menjadi persoalan dengan konklusinya seuai apa yang di harapkan.
Seorang mahasiswa khususnya di kalangan akademisi sengat berperan penting di era digitalisasi selain sebagai generasi selanjutnya  mahasiswa di angap mampu untuk menganalisis bidang penelitiannya masing masing.
#mari_menulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H