Mohon tunggu...
Bambang Pribadi
Bambang Pribadi Mohon Tunggu... profesional -

B. Pribadi (Bambang Pribadi) sering dipanggil BP saja, pernah belajar ilmu kehutanan dan ekonomi, selain sebagai penulis dan editor, ia juga pelukis, perancang grafis, karikaturis, ilustrator, pernah menjadi dalang wayang kulit gagrak Ngayogyakarta…. www.bambangpribadi.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Petualangan Kliwon #1

29 Mei 2011   16:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:05 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dog dog dog dog dog...

Diceritakanlah di sebuah desa kecil di kota kecil di propinsi kecil dari sebuah negara kecil, seorang pemuda yang dulu kecil bernama kecil yaitu Kliwon.

Kliwon sudah mengantongi pendidikan S1-nya. Ketika hendak menyelesaikan S2-nya, ia memutuskan tidak menyelesaikannya. Menjelang akhir tahun pertama Kliwon keluar dan kantongnya gagal diisi pendidikan S2 tadi. S1 di sini artinya SD dan S2 itu SMP. Sebelum kenaikan ke kelas VIII, ia memutuskan berhenti sekolah formal.

Teman-teman dan gurunya kaget seperti kena setrum. Mereka menyayangkan keputusan yang telah diambil Kliwon. Maklumlah mereka kecewa sebab Kliwon dikenal cukup cerdas di sekolahnya, terutama untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Nilainya ulangan Bahasa Indonesia tak pernah kurang dari sembilan. Mereka bertanya berkali-kali mengapa Kliwon membuat keputusan yang sedemikian fenomenal.

Bapak dan Simbok si Kliwon juga bertanya pada Kliwon.

“Le, kamu itu ada apa to? Kok ndak mau sekolah lagi. Biarpun sekolah gratis sekarang masih berupa wacana, Bapakmu ini masih sanggup kok membiayai sekolahmu. Terus, kalau kamu ndak sekolah, besarmu mau jadi apa? Mau jadi kere?”

“Lha,Bapak sendiri dulu kan ya cuman SD. Lha kok ndak jadi kere, hayooo?”

Dasar Kiwon, bapaknya cuman bisa ketawa sendiri.

“Iya, ya.... Bener kamu, Le...”

Seperti pada teman-teman dan para gurunya, Kliwon juga tak mau memberikan jawaban yang diharapkan, mengapa tiba-tiba berhenti sekolah. Pada setiap wartawan yang bertanya padanya, Kliwon hanya bilang, maaf saya mau cuti sekolah dulu. Tak ada yang pernah tahu mengapa Kliwon berhenti sekolah.

Karena penasaran stadium tinggi, Bapaknya Kliwon pergi ke orang pintar di desa tetangga. Maklum, di desanya sendiri tak ada orang pintar. Berarti semua orang di desa Kliwon tidak pintar ya?

Menurut orang pintar tadi, keluarnya Kliwon dari SMP itu karena dibuat orang. Ada salah satu, atau salah dua, atau salah semua temannya Kliwon yang tidak suka pada Kliwon yang dinilai terlalu cerdas dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Lalu temannya yang tidak suka tadi pergi ke orang pintar dan meminta orang pintar itu mengerjai Kliwon agar tidak betah sekolah lalu keluar.

“Itu menurut penerawangan saya lho, Pak?” jelas si orang pintar tadi.

Bapaknya Kliwon sebenarnya heran mendengar semua itu. Aneh banget. Sebagai penyedia jasa, orang pintar kok menerima orderan seperti itu. Bapaknya Kliwon hanya bisa manggut-manggut seperti burung kutilang bernyanyi di atas pohon cempaka. Hanya Bapaknya Kliwon tidak bersiul-siul tentunya. Tetapi setelah pergi dari rumah orang pintar tadi, Bapaknya Kliwon barulah bersiul-siul, tanda keheranan. Entahlah heran pada siapa, pada Kliwon, pada temannya Kliwon yang tidak suka pada Kliwon, atau pada orang pintar tadi atau pada yang nulis ini.

----

Bersambung.....

----

29-05-2011 bp

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun