CAMILANÂ berbahan Walang (belalang kayu) ini saat ini sudah trend banget. Penganan yang terkenal dari Gunung Kidul Jogjakarta ini terkenal dengan rasa gurih, pedas dan renyahnya. Bikin ketagihan deh. Masyarak at Gunung Kidul sudah lama menjadikan walang ini sebagai lauk pauk yang lezat. Kandungan nabati kaya nutrisi ini bagi sebagian orang bukan makanan yang lazim. Bahkan dikategorikan sebagai kuliner ekstrem.
Kalau aku sih sebenarnya gak asing dengan makanan ini. Laa aku khan dari kampung Wonogiri yang berbatasan dengan Gunung Kidul. Walang sudah aku konsumsi saat masa kecil. Bermain sambil ‘berburu’ walang dengan ketapel. Lalu dibakar, cukup dengan garam. Duh indahnya masa kecil. Heheee.
Nah suatu ketika jumpa dengan walang goreng saat ke Gua Pindul medio 2012 silam. Ehh ternyata banyak penjual walang, baik dalam kemasan toples maupun plastic sederhana. Di sepanjang jalan Wonosari juga ada toko oleh-oleh dengan menyediakan olahan walang beraneka rasa. Wuihhh jadi nostalgia waktu itu. Makanya beberapa hari yang lalu, beli via teman Nuzulul Arifin gegara liat postingan komen di facebook. Jadi pengen bangeet. Dikirim dah. Hehee lumayan menuntaskan rindu. Tentunya kubagi-bagi dengan teman kantor.
Aku pernah menuliskan tentang walang ini berjudul "Sensasi Walang Goreng Gunung Kidul".  Aku bilang rasanya mirip udang getu. Kriuk-kriuk. Tergantung juga oalahannya. Ada basah dan kering. Kaya protein loor. Selain  protein, ada kalsium, besi dan lemak dalam takaran sedikit. Hasil dari goggling, secara ilmiah, katanya sih belalang goreng kering mengandung protein 60%, sedangkan yang basah mengandung protein sekitar 40%. Menurut Entomological Society of America, belalang sangat rendah kolesterol, jadi aman bagi para pengidap kelainan jantung. Bahkan belalang disebut-sebut lebih baik dari sapi dan ayam. Nah loorrr!!
@rahabganendra
*Semua foto Dokumen Pribadi
Artikel ini pertama ditayangkan di blOg Pribadi Penulis, www.makankenyang.netÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H