Aksi itu sesuai dengan tiga pilar utama dari Jam(u)an, yaitu social accountability, sustainable qualty, dan kid's empowerment. Oleh karena itu Jam(u)an  mendonasikan sebagian pendapatan dan penjualan untuk membantu perbaikan nutrisi anak-anak malnutrisi di Indonesia Timur, terutama di wilayah Nusa Tenggara Timur seperti di Flores.
Donasi disalurkan melalui Duanyam, sebuah wirausaha sosial yang  memiliki program perbaikan gizi bagi anak-anak malnutrisi di desa-desa Flores, NTT.  Penyaluran donasi tidak hanya di area 26 desa yang menjadi area Duanyam sekarang, namun bisa lebih dari itu. Namun bukan hanya jumlah banyak orang tapi  mengubah nutrisi gisi bagi anak-anak dan perempuan.
Penyaluran dana dilakukan Jam(u)an setiap bulan. Kemudian pihak Duanyam menyalurkan  ke "mama-mama"  di sana. Juga sekaligus berbelanja bahan baku dari petani lokal. Sekaligus berdampak untuk petani lokal di sana. Â
Jadi aku bayangin, jika membeli menu ala Jam(u)an  bukan hanya sekadar makan enak dan kenyang, namun turut beramal, khususnya ke anak-anak di desa-desa  Flores, NTT.  Mulia banget bukan?
Jam(u)an dibawah bendera PT Kana Kasih Karunia disamping brand Kana Petite dan Kana Catering. Â Membaca nama brand Jam(u)an, aku merasa unik.
Awalnya berpikir, Jam(u)an itu mengandung makna jamuan, seperti suguhan makanan, yang biasanya juga dipakai oleh brand kuliner. Tapi ternyata Jam(u)an mengandung arti Jawa Manado. Dan itu klop dengan Thea yang merupakan keturunan Jawa dengan Manado.
Dan sesuai namanya, Jam(u)an menyuguhkan ragam menu kuliner ala Jawa dan Manado yang dikemas dalam bentuk rice bowl.
Nah di Jam(u)an ada 7 menu rice bowl. Untuk best seller sekaligus menu top three ada nasi ikan Cakalang, Nasi kuning Manado dan Nasi kuning Garo. Terus ada lagi Nasi Pecel madiun, Bubur Manado dan Nasi Ayam Woku. Â