"Itu nasinya kok warnanya begitu teh?"
"Ya Bang, ini nasi Cikur."
Nasi Cikur? Saya belum pernah makan nasi Sundanese food yang satu ini. Awalnya aku penasaran saja, liat standnya ramai dikerubutin pengunjung Festival Kuliner Serpong. Di deapn berjajar aneka lauk yang ditempatkan di wadah tanah liat. Ada nangka, telur, krecek, jengkol dan masih banyak lagi.
Teteh penjual menyodorkan nasi cikur denan centong kepadaku. Maksudnya aku disuruh mencoba. Iyaa lorrr nasinya gurih kencur dan ada aroma teri.
"Sebelum dimasak, nasinya kita campur dengan kencur dan teri medan," katanya seakan menebak penasaranku.
Menu nasi cikur ini menadi pilihanku. Ini nasi Sundanese banget. Nasinya dicampur dgn kencur dan teri medan sebelum dimasak. Hasilnya nasi jadi enak! Pastinya jengkol dan telur menjadi lauknya.
Tak puas, akhirnya Nasi Cikur kubawa pulang. Si Risha  teman yang turut datang ke acara pun, tergoda membeli nasi cikur.  Â
Area di pelataran parkir SMS, penuh dengan ornament Sunda. Lihat saja rumah khas Sunda, gerai-gerai pedagang hadir kokoh di area parkir selatan dengan mengambil sisi otentik Saung Julang Ngapak dan Saung Adat Kampung Ciamis dalam bentuk replika. Sementara panggung megah berornamen kujang, senjata budaya Sunda.