Mohon tunggu...
Bozz Madyang
Bozz Madyang Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Food Blogger

#MadYanger #WeEatWeWrite #SharingInspiringRefreshing #FoodBlogger - Admin Komunitas Kompasianer Penggila Kuliner (KPK) Kompasiana - Email: bozzmadyang@gmail.com - Instagram/Twitter: @bozzmadyang

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Durian Bars, Camilan Rasa Kasih Sayang

20 Juni 2016   23:45 Diperbarui: 21 Juni 2016   00:09 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Durian Bars dengan selai duren. (Foto GANEDRA)

DUREN? Itu buah keren, bagi aku sih… # durenlover getu looor heheee. Aroma yang menyengat itu bikin berselera.  Tentu saja bagi yang gak suka, kebalikannya. Duren memang bikin gila. Gila bagi yang suka dan gila bagi yang gak suka. Pilih mana? Pilih gak gila hahaa

Bagiku buah durian atau duren original (tanpa olahan) itu sudah nikmat. Namun jika diolah dengan kreasi dan inovasi yang ciamik plus passion cinta #ceilee hasilnya pasti aduhai. Aduhai dari rasa, aduhai dari aroma, dan aduhai buat menemani aktivitas apa saja. Dulu sih awalnya gak suka banget dengan buah duren. Bikin mual. Di rumah hanya bapak yang demen. Awalnya penasaran kalau bapak makan sendirian durennya dengan nikmatnya, aku coba towel dikit. Lama-lama jadi bukit. Towelnya banyak dan ketagihan sampe sekarang. #curhat

Eh, di atas kukasih judul ‘Durian Bars…” Apa itu?

Predikat yang baru juga kudengar. Ternyata itu camilan olahan dari buah duren. Semacam nastar sih tapi isinya duren. Selai duren atau gula duren kalau di Pontianak menyebutnya. Durennya juga asli duren Pontianak yang terkenal itu. Durennya, duren hutan yang masak di pohon. Jadi masak alami, karena memang sudah masak/ matang bukan diproses instan. Katanya sih duren Pontianak beda banget dengan duren dari daerah lainnya. Bedanya apa? Aromanya. Aroma duren Pontianak lebih menyengat aromanya dibanding duren dari daerah lainnya.

“Kalau pake durian pontianak di resep aku pake 100gr. Kalau  pake durian medan, aku perlu 200-250gr supaya bisa sama aromanya... itupun masih kalah,” tutur Louise Wulandari, pemilik bisnis Delicia Cake Pontianak di Kalimantan Barat, mengkomparasikan saat tiktokkan dengan penulis melalui inbok facebook.

Yaaa, Louise Wulandari inilah yang memproduksi dan mengkreasikan durian bars berbahan duren Pontianak sebagai bisnis yang digelutinya. Bisnis yang berawal dari hobi dan termotivasi oleh kecintaan suami terhadap duren Pontianak. Diih.

Buatku ini pertama kalinya mencicipi durian bars. Sistem pengiriman paket untuk luar kota. Dikemas dalam box/ kotak yang aman. Durian Bars-nya dikemas dalam toples dibalut bubble wrap. Tujuannya jelas agar tahan goncangan saat pengiriman. Benar saja, saat kuterima paket, toplesnya aman tak pecah. Sementara durian barsnya tetap utuh.

Toples tertutup rapat. Saat kubuka … taraaammm… itu dia durian barsnya. Warna kuning cerah, berbentuk kotak-kotak/ bar. Tersusun dalam 3 lapisan dengan 8 biji masing-masing lapisan. Artinya setiap toples ini isinya ada 24 buah durian bars.

Durian Bars dengan selai duren. (Foto GANEDRA)
Durian Bars dengan selai duren. (Foto GANEDRA)
Sekilas mirip nastar. Tapi beda. Beda di bentuk yang kotak-kotak berukuran 3cm x 3cm dan juga isinya. Yang ini isi selai duren atau gula duren. Kalau nastar umumnya nanas yak. Rasanya?

Saat kupegang, teksturnya terlihat lembut, lembut banget malah. Cara makannya kalau aku sih, satu biji langsung sekali masuk mulut hehee. Langsung makpyurrrr. Lembut dan agak lengket di mulut. Kenyal dan manis selai duren di dalamnya. Enak. Pastinya satu gak cukup. Mau lagi dan mau lagi hehee. Bagi yang belum begitu suka duren, bolehlah durian bars ini menjadi tester. Meski aroma durennya terasa, namun masih bisa ditoleransi hehee.

Durian Bars. (Foto GANEDRA)
Durian Bars. (Foto GANEDRA)
Kenapa bikin kreasi durian bars?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun