Terakhir, penguatan kapabilitas dan citra positif domestik Indonesia. Aktivitas diplomasi merupakan aktivitas yang tidak berdiri tunggal. Kebijakan luar negeri merupakan kepanjangan dari kepentingan domestik, intermestik (internasional-domestik). Apabila berkaca pada diplomasi Indonesia 2016, apa yang menjadi "bahan jualan" diplomasi kerap tak seragam dengan fenomena domestik Indonesia. Masih kerapnya aksi teror dan radikalisme, unjuk rasa dalam skala besar, laku korup para petinggi negara yang menjadi sorotan internasional, menjadi faktor penghambat diplomasi Indonesia. Untuk mempertajam diplomasi di luar negeri, Indonesia harus terlebih dahulu selesai dengan diri sendiri. Dengan langkah-langkah tersebut, kita semua berharap agar diplomasi Indonesia tahun depan lebih baik dibandingkan sebelumnya. Semoga.
Dimuat di Harian Bernas Jogja