Mohon tunggu...
Boyrio Sinaga
Boyrio Sinaga Mohon Tunggu... Dosen - -

Menulis sebagai jendela dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pelayanan Pastoral bagi Anak yang Kecanduan Gadget

13 November 2021   23:34 Diperbarui: 13 November 2021   23:56 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada masa sekarang, semua orang sudah pasti memiliki gadget. Paling sedikit dalam sebuah keluarga pasti memiliki gadget. Pandemi Covid-19 semakin mempertegas situasi ini. Hampir semua aspek harus dilakukan melalui gadget dan internet. Sehingga banyak hal yang harus berubah untuk beradaptasi dengan situasi ini. Hal ini tentunya juga berdampak bagi perkembangan seorang anak. Sebelum gadget benar-benar mendominasi zaman, seorang anak berkembang melalui pergaulan social dengan teman-teman seumurannya. Sebut saja penulis juga merasakan hal yang sama. Berkembang melalui permainan-permainan tradisional, bertumbuh dengan pergaulan dengan teman-teman sebaya baik dilingkungan rumah demikian juga dilingkungan sekolah.

Apa yang terjadi sekarang merupakan cerminan keadaan zaman yang benar-benar sudah berpusat pada teknologi. Secara khusus, gadget menjadi kebutuhan seorang anak minimal untuk melakukan pembelajaran secara daring. Tentu hal ini mengandung banyak makna positif bagi anak maupun bagi orang tua. Namun tidak dapat dipungkiri juga dampak negatif yang begitu besar jika keadaan ini tidak sepenuhnya dibawah pengawasan orang tua.

PEMBAHASAN

Bahaya sedang mengintai bagi seorang anak yang tidak bisa mengendalikan dirinya dalam menggunakan gadget! Sehingga perlu, untuk menggunakan gadget sebijak mungkin untuk mengurangi dampak negatifnya. Dampak negative yang sangat jelas bisa terjadi adalah Kecanduan Gadget bagi seorang anak. Kecanduan Gadget dapat diartikan sebagai suaatu keadaan atau aktivitas yang dilakukan berulang dan mengakibatkan dampak negative.

Gadget juga memiliki dampak baik bagi orang yang menggunakan diantaranya:

  • Sebagai alat komunikasi
    Fungsi utama gadget adalah sebagai alat komunikasi tentunya. Tujuan gadget diciptakan adalah untuk mempemudah interakasi terhada sesama. Hal ini dilakukan seperti: telepon, pesan singkat. Komunikasi menjadi mudah dengan adanya gadget, terlebih lagi dengan adanya internet. Komunikasi tidak lagi sebatas telepon suara dan pesan singkat. Tapi banyak aplikasi penyedia jasa panggilan video, pesan singkat, pesan gambar, dll.
  • Sarana informasi
    Melalui gadget kita bisa mengetahui banyak hal baru. Semua informasi tersaji melalui internet yang bisa kita akses melalui gadget. Hal ini tentunya memberikan banyak manfaat bagi penggunanya. Namun juga berdampak negative jika sipengguna tidak bisa membedakan antara informasi benar dan hoaks.
  • Media hiburan
    Gadget juga menjadi sarana multimedia yang sangat mencukupi bagi penggunanya. Mulai dari layanan streaming, video on deman, aplikasi hiburan, dll. Hal ini juga merupakan salah satu daya tarik gadget. Sangat mudah digunakan dan mempunyai fitur yang lengkap. Sehingga sangat memudahkan untuk menikmati penggunaannya.
  • Penyimpanan data
    Dengan kapasitas penyimpanan besar yang ditanamkan pada gadget terbaru masa kini, maka hal ini sangat menolong penggunanya untuk memberdayakan gadget sebagai tempat untuk menyimpanan data-data yang dimilikinya. Data tersebut berupa video, gambar, dokumen dan lain sebagainya.
  • Penunjuk arah
    Ketika seseorang pergi kesuatu tempat yang baru, tidak perlu lagi bertanya kepada orang secara langsung. Cukup membuka aplikasi penunjuk arah yang ada, maka orang bisa menemukan tempat tujuannya. Ini juga merupakan salah satu keguanaan gadget.

    Masih banyak kegunaaan lainnya yang bisa didapatkan dari gadget. Namun hal diatas sudah cukup memberikan penjelasan yang menyeluruh betapa gadget sudah mengambil peran penting dalam hidup manusia. Dalam kehidupan seorang anak teknologi sudah menjadi elemen penting.

    Berikut ini beberapa dampak yang ditimbulkan dari kebergantungan terhadap gadget:

  • Dampak positif
    Dampak positif yang dihasilkan diantaranya: kemudahan membaca alkitab melalui aplikas. Hal ini tentunya menolong seorang anak yang merasa terganggu untuk membawa Alkitab yang berukuran sebesar buku. Karena dizaman sekarang itu bisa menjadi penghalang mobilitas, mengganggu gaya dan penampilan. Dampak positif lainnya adalah mudah mendapatkan informasi dalam berbagai bidang pengetahuan.  Hal ini juga termasuk manfaat yang dirasakan untuk pembelajaran secara daring, ibadah secara daring.
  • Dampak negative
    Gadget juga dapat membuat seorang anak melalaikan banyak hal dalam hidupnya yang berdampak negative bagi dirinya. Hal tersebut antara lain: kecanduan gadget, pergaulan dunia maya yang tidak terkendali, menjadi sulit berinteraksi dalam dunia nyata, dan masih banyak lagi. Hal ini tentunya menjadi penghambat pertumbuhan seorang anak. Peran aktif orang tua sangat menentukan dalam situasi ini. Orang tua yang berhasil mengontrol anaknya dalam menggunakan gadget akan membawa dampak positif yang sangat besar bagi seorang anak. Namun sebaliknya, orang tua yang tidak berhadil mengontrol penggunaan gadget untuk anaknya sebenarnya sedang menanamkan banyak dampak buruk bagi kehidupannya dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang.

    Bagaimana langkah konkrit yang harus diambil untuk mengatasi situasi diatas adalah suatu upaya penting untuk menghindari dampak buruk yang akan terjadi. Dalam hal ini sebagai hamba Tuhan/gereja, langkah yang perlu diambil adalah pendampingan pastoral.
    Pendampingan pastoral adalah langkah tepat dan yang dibutuhkan bagi seorang anak yang sudah kencandua gadget. Dalam pendampingan pastoral, pelayanan yang diberikan meliputi: pertolongan mental, jasmani, social dan rohani juga. Secara teknis pelayanan dilakukan dengan terapi bagi anak yang kecanduan gadget. Terapi merupakan suatu metode penyembuhan terhadap penyakit. Terapi yang dimaksuda adalah terapi kognitif behavioral dan terapi psikoedukasi.
    Terapi psikoedukasi adalah terapi yang dilakukan dengan mengintervensi anak yang kecanduan gadget termasuk juga keluargnya. Hal ini sebagai langkah untuk mendapat informasi yang akurat. Informasi tersebut mencakup penyebab anak tersebut kecanduan gadget.
    Terapi yang kedua adalah terapi kognitif behavioral yang dilakukan dengan cara memahami dan upaya penyembuhan kecanduan untuk memperoleh pengetahuan empiris dan teoritis dari terapi ini. Terapi ini bertujuan untuk mengubah kecanduan gadget yang dimiliki anak tersebut menjadi perilaku yang baik.
    Terapi selanjutnya adalah dengan memberikan edukasi bahwa hubungan yang erat dengan Tuhan akan menolong anak untuk melepaskan kecanduannya terhadap gadget. Sebuah keluarga perlu membangun persekutuan yang baik dengan Tuhan dalam keluarganya. Dalam hal ini orang tua berperan besar untu membimbing anak-anaknya.

Peran orang Tua dalam menolong anaknya yang kecandua gadget:

  • Memberi aturan yang benar dan tepat bagi anak dalam penggunaan gadget
  • Memperhatikan akfitias morotik/gerak anak
  • Memberikan disiplin dna ketegasan bagi anak demi kebaikan anaknya.
  • Memberikan batasan penggunaan internet bagi anak
  • Memberikan edukasi dan informasi yang jelas dan dimengerti anak mengenai lingkungan sosialnya.
  • Quality time bagi keluarga
  • Memberikan teladan yang baik bagi anak-anaknya.

Pelayanan Gereja bagi anak kecanduan Gadget:

  • Memberikan pembimbingan yang baik.
    Gereja harus mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat preventif dan menjadi modal bagi orang tua untuk bisa mendidik anaknya secara benar, sehingga mengurangi resiko anaknya bertumbuh kearah yang tidak baik termasuk juga kecanduan gadget. Kegiatan ini bisa berupa seminar, khotbah topical dan lainnya.
    Gereja harus memberikan pelayanan konseling bagi orang tua dan anak yang mengalami kecanduan gadget. Konseling dilakukan supaya orang tua bisa mengetahui keadaan anaknya. Anaknya juga mengetahui keadaanya dan sadar akan situasinya. Dalam hal ini konselor dari gereja harus mampu meyakinkan orang tua dan anak bahwa si anak dapat dipulihkan apabila dia mau mmeenolong dirinya sendiri dan apabila mendapat dukungan penuh dari orangtuanya. Secara rohani gereja juga harus menolong orang tua dan anak yang kecanduan gadget untuk dipulihkan hubungannya dengan Tuhan. Orang tua dan anak harus terus didukung untuk mengikuti pembinaan-pembinaan, ibadah dan kegiatan gereja lainnya. Ini tentunya menolong anak untuk bisa lepas dari kecanduannya.
    Dengan demikian dapat dipahami bahwa seorang anak yang kecanduan gadget adalah karena orang tua yang kurang berperan dalam mengontrol dan mengarahkan anaknya. Jika hal ini telah terjadi pada seorang anak perlu dilakukan pendampingan pastoral. Pendampingan pastoral tersebut harus melibatkan orang tua/keluarga. Kerja sama antara orang tua dan gereja yang baik akan mampu menolong akan tersebut lepas dari kecanduan gadgetnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun