Mohon tunggu...
Boy Rachmad
Boy Rachmad Mohon Tunggu... profesional -

Seseorang yang mencintai tanah airnya, melebihi cintanya kepada diri sendiri.. ______________________________\r\n\r\nIr. Soekarno adalah tokoh yang menjadi inspirasi dalam pandangan dan pemikiran untuk Bangsa, ______________________________ Dr. Moch. Hatta adalah tokoh yang menjadi inspirasi dalam kejujuran, ______________________________ Kumbokarno adalah tokoh wayang yang menjadi inspirasi dalam pengabdian kepada tanah air... ______________________________ Syair dibawah ini yang menjaga cintaku kepada tanah air, ______________________________\r\nSemua leluhurku bisa hidup karena dihidupi ibu pertiwi................................... Makanan, minuman, napas yang kuhirup, pakaian, peralatan, tempat tinggalku dan bahan-bahannya semuanya disediakan oleh bumi pertiwi.......................................................... Disamping ibu genetikku yang melahirkanku, ibu pertiwilah yang menyediakan segala keperluan hidupku....................................................... Sekarang ibu pertiwiku, Ibu leluhurku dijarah orang. Dan, aku tidak rela. Aku akan berjuang demi ibu pertiwiku sampai hembusan nafas yang terakhir........................................................ Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan mulia berbhakti demi ibu pertiwi. Mati pun aku rela, ibu................................................................ Dan beberapa panah Sri Rama membinasakannya.................................. Menjelang kematiannyapun dia memilih tubuhnya jatuh ke depan menjatuhi ratusan kera musuh ibu pertiwinya................................................... Setelah Kumbakarna mati, Sri Rama pun mengadakan upacara penghormatan atas kematiannya sebagai pahlawan bagi negerinya. _______________________________ (Disarikan dari : http://www.oneearthmedia.net/ind/?p=547 )

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Solusinya: ‘Terorist Mode On’.. Ampun Dech..

14 Mei 2010   11:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:13 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wajah Kepolisian RI dalam waktu 1 tahun belakangan ini sungguh runyam, berbagai kasus negatif mendera terus menerus, simak saja:

1.Perseteruan Buaya Vs Cicak,

Perseteruan ini menurunkan wibawa kepolisian dimata masyarakat anti korupsi hingga ke titik nadir, alih-alih berbekal issue suap Anggodo terhadap pimpinan KPK, bahkan sempat menahannya, tetapi ujungnya jelas yaitu Pimpinan KPK tidak bersalah, satu hal yang jelas polisi telah salah melakukan penahanan pimpinan KPK, sementara terduga pelaku suap bebas berkeliaran.

2.Keterlibatan Perwira Polri (WW) dalam Pembunuhan Berencana terhadap Nasrudin Z.

Kombes Polisi WW, mantan Kapolres Jakarta Selatan bersumpah dihadapan Allah SWT, bahwasanya telah merekayasa BAP yang mengakibatkan Ketua KPK terseret menjadi terdakwa, dalam pengakuan dibawah sumpah itu Kombes WW menyatakan bahwasanya rekayasa itu atas perintah pimpinan, dan selanjutnya dihadapan majelis hakim mengatakan mencabut 5 BAP hasil rekayasa tsb dan mengatakan merasa bersalah terhadap terdakwa AA, (Pengakuan WW tersebut dibantah oleh Kepolisian RI).

Pada kesempatan lain pada sidng kasus AA, KomJen Susno Duaji bersaksi dan juga menyatakan ada pembentukan team yang tanpa sepengetahuannya. (ini juga dibantah kepolisian RI)

3.Perseteruan Buaya Vs Buaya

Perseteruan bermula dari pengungkapan fakta oleh Komjen Susno Duaji tentang adanya Mafia Kasus dan Mafia Pajak di tubuh institusi kepolisian terkait Manipulasi Pajak Gayus Tambunan dan Makelar Kasus Syahril Djohan.

Berdasarkan perkembangan penyelidikan, apa yang diungkapkan KomJen Susno Duaji tentang Mafia Kasus dan Mafia Pajak ternyata benar adanya.

Lalu Bagaimana Caranya Memperbaiki Citra ?.

Secara logika, seandainya anda adalah pimpinan di Institusi tersebut tentu akan berpikir dan mencari solusi, bagaimana caranya memperbaiki citra dan memenangkan image masyarakat serta harus dapat mengalihkan perhatian masyarkat sehingga kejanggalan-kejanggalan penyelidikan dan penyidikan dapat tertutupi.

Teori ini sangat sederhana, buatlah kasus besar yang dapat menjadi pengalih perhatian, dan masyarakat juga sudah semakin pintar, hingga kolega saya waktu ditanyakan ini seandainya dia menjadi pimpinan di institusi tersebut, dengan santai saja kolega saya menjawab:

“Buat saja skenario seolah-olah ada teroris”… Nah loh… ‘Terorist Mode on’ dunk…

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun