Bagian 2, Identifikasi Problem Bangsa
Pada bagian 1, saya sudah paparkan apa yang menjadi landasan dasar dalam penulisan serial artikel ini, tidak lain dan tidak bukan adalah Konstituti negara yaitu UUD 1945, khususnya bagian Pembukaan, dimana terkandung cita-cita awal ketika negeri ini merdeka.
Pada bagian 1, sekilas juga saya singgung tentang status pencapaian pemerintah NKRI terhadap cita-cita bangsa tersebut. Secara jujur, saya kira tidak ada satu orangpun yang bisa buktikan bahwa cita-cita proklamasi dan Pembukaan UUD 1945 sudah 100% tercapai, meski negeri ini telah berusia 64 tahun di 17 Agustus 2009 yang baru lalu.
Indonesia, dalam segala hal, rasanya melebihi apa yang dimiliki negara-negara disekitarnya, mulai dari hal-hal yang simpel, seperti:
·     Menjadi merdeka lebih dulu
·     Memiliki luas negara yang sangat luas
·     Memiliki sumber daya alam melimpah ruah
·     Memiliki sumber daya manusia yang banyak
·     Dikaruniai tanah yang subur
·     Dan banyak lagi lainnya...
Tetapi pada kenyataanya, semua itu tidak bisa membuat negara ini sebagai negara yang memiliki tingkat kemakmuran di atas negara lain.
Tidak usah menjlimet dalam cara membandingkannya dengan negara lain, atau yang terdekat adalah negara tetangga kita Singapore dan Malaysia. Tidak perlu angka GNP, GDP atau lainnya, terlalu banyak perdebatan soal itu dan malah akan membuat pusing kepala.
Cukuplah dengan hal yang kasat mata saja:
·     Sudahkah negeri ini memiliki kedisiplinan tinggi dalam kehidupan bermasyarakat ?
·     Sudahkah hukum menjadi panglima di negeri ini?
·     Sudahkah mata uang kita lebih tinggi nilainya daripada mata uang negara tetangga?
·     Sudahkah tenaga-tenaga kerja dari negara lain itu melamar kerja menjadi pekerja-pekerja di negara kita?
Kemudian, bukan dengan maksud membanggakan negeri lain, namun setidaknya dengan melihat kepada negara lain, diharapkan timbul suatu perenungan dalam diri setiap anak bangsa, apa yang salah dengan negeri ini.
Cukup kita pergi sebentar ke negara-negara tetangga itu untuk melihat dan mengamati bagaimana persisnya keadaan masyarkat di negara-negara tetangga itu? Sudah sampai mana kemakmuran di negeri tetangga itu?
Ya, cukup dengan kasat mata kita bisa langsung mengukur perbedaan yang ada di antara negara kita dan negara-negara tetangga, tak perlu lagi pakai angka-angka GNP, GDP atau pun tabel-tabel, tak perlu berteori.. cukup langsung saja kita lihat dan amati sendri dengan mata kepala sendiri.
Kita pening kalau disajikan analisa-analisa ekonomi dan teori muluk-muluk.. apalagi mereka-mereka yang tinggal dikolong jembatan dan rumah-rumah kumuh.. bagi mereka kemakmuran itu ada kalau mereka bisa makan hari ini.. belum lagi berpikir, apakah aku besok bisa makan..?
(Bagian 2-Identifikasi Problem Bangsa ini masih bersambung...)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H