[caption id="attachment_219312" align="alignnone" width="604" caption="foto dokumentasi pribadi"][/caption] Senin malam pukul 21.30wib kami menginap dihotel Pusako Bukittinggi, selepas memberi materi pelatihan Citien Journalism di Balairoom Pendopo Rumah Dinas Gubernur di Kota Padang.pemateri utama sebenarnya adalah Iwan Piliang.saya hanya sebagai sekrup kecil dalam acara tersebut yang relatif sukses dihelat oleh Panitia Sapma Pemuda Pancasila Sumbar dan KNPI Sumbar. Workshop tersebut berlangsung 2 hari, sabtu dan minggu 20-21 oktober 2012, diikuti lebih dari 100 peserta dari berbagai kalangan,mulai dari jurnalis, mahasiswa,umum serta Pelajar dari selingkaran Sumbar,konon kabarnya juga beberapa dari Aceh. kami memboking 2 kamar, Iwan Piliang dan Istri serta saya dan keluarga beserta saudara Ferry (pemimpin umum koran InvestigasiNews). ada beberapa catatan kami tentang Hotel Pusako berbintang empat ini. Iwan Piliang berkata "masalah Ac tak ada masih bisa diterima , sebab kota bukittinggi memang dingin, namun tanpa exaust dan matinya air panas untuk mandi ditambah pula bernyamuk, Hotel Pusako Perlu banyak berbenah" ujarnya sambil geleng-2 kepala. hal serupa juga saya rasakan, saya komplain ke layanan kamar "air panas ? ada kerusakan mesin pak" jawab seorang pria diseberang telpon. kemudian masalah nyamuk pun lagi saya telpon, seorang lelaki , perkiraan usia 20 tahunan menyemprot kamar kami dengan pembasmi nyamuk disetiap sudutnya. sementara Iwan Piliang lebih memilih membuka jendela dan pintu sepanjang malam hingga pagi bersebab tak tahan dengan bau bahan kimia pembasmi nyamuk semprot tersebut, hal itu saya ketahui ketika kami bercakap sarapan pagi bersama . ada yang menarik perhatian saya pagi itu, seorang karyawan berwajah ayu dan sopan disaat saya sarapan duluan sebelum Iwan Piliang. dia berkebaya sebagaimana karyawan Pangeran Hotel semalam sebelumnya dimana saya sarapan, namun gadis kelahiran 2 april 1992 yang bernama Misti ini menarik minat saya untuk lebih mengenalnya dari sisi lain Hotel Pusako yang mengecewakan kami malam itu. Misti lahir di Suko Harjo Jogjakarta. Misti anak bungsu dari tiga bersaudara ini dibawa merantau oleh kedua orangtuanya semasa ia berumur 3 tahun ke Lampung , ujarnya memulai percakapan dengan saya. "saya lama di Lampung Pak, disana kami bermukim hingga saya kelas 1 SMK, Lalu ikut orangtua merantau ke Bengkulu,saya sekolah di SMK N 3 Kota Bengkulu, orangtua saya pedagang, kedua kakak saya sekarang disana" Ujar Misti. kebetulan tamu Hotel memang lagi sepi, hanya saya dan keluarga yang sarapan diruang jamu Makan tamu Hotel pagi kala ini. bendera Parpol saya lihat mengganggu pemandangan, dipancang disekeliling jalan meliuk menuju Hotel Pusako yang terletak memang digundukan bukit, berhawa sejuk dan punya pemandangan bagus. kapan Misti mulai kerja disini? "mulanya saya magang pak, semenjak kelas dua selama 4 bulan,lalu ditawari kerja bulan februari 2011, sekarang tahun kedua" katanya dengan kerendah hatian. saya mengujinya menggunakan bahasa minang ternyata Misti cukup Aktif. punya kesan menarik dengan tamu hotel? " ada.. dengan orang belanda, namun karena saya tak menguasai bahasa belanda komunikasi agak sedikit terhambat" ujarnya. kali ini Misti menunjukan gairah. Misti juga berujar pengunjung Hotel Pusako memang dominan oleh Turis Asing, diantaranya Belanda dan Malaysia. apa cita-cita Misti? ia menjawab mantap " saya ingin jadi Manager Hotel. dan melanjutkan kuliah sembari bekerja" gaji cukup? "Alhamdulillah.. namun karena Misti kredit motor dan ngontrak (ia berfikir sejenak) jadinya Pas-2an hehe.." kali ini Misti ketawa. Potret Kehidupan Mancaragam.. Misti merantau keranah ini, ia bekerja dengan tekun,, ia punya visi yang mantap ingin jadi Manager, sebuah cita-2 yang tidak muluk-muluk. tau Misti kenapa ia saya wawancarai? menurut anda? mungkin juga menurut Misti.. tak lain adalah karena keramahannya., ketika sarapan pagi dihidangkan, anak saya yang berumur 20 bulan naik kemeja dimana menu dihidangkannya. Misti hanya tersenyum, ia sabar sembari memapah anak saya turun dengan ekspresi tulus.tak saya lihat ia menunjukan wajah dibuat-buat. ia cukup mengobati kekecewaan kami terhadap Room Service, ia menyelamatkan Reputasi Hotel Pusako berbintang empat ini dimata saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H