Mohon tunggu...
Oyong Liza Piliang
Oyong Liza Piliang Mohon Tunggu... Wiraswasta, wartawan -

http://www.pariamantoday.com/ Praktisi media, pengamat politik, sosial dan hukum

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Konsep Wisata Terpadu untuk Sumatera Barat

15 Juli 2014   21:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:15 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak tulisan dan pengalaman para pengunjung mengatakan bahwa Sumatera Barat merupakan daerah yang sangat elok pemandangan alamnya, sangat anggun, dan indah budayanya. Dan paling sering juga terucap, sangat enak makanannya. Alam Minangkabau memang di bekati-NYA.

“Sumatera Barat dibuat ketika Tuhan sedang tersenyum” (Sapta Nirwandar Wamen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif).

Alam Sumatera Barat terdiri dari gugusan gunung dan bukit barisan, gunung marapi dan singgalang nan elok nian, kawasan pantai yang berjejer dari pesisir pantai selatan hingga utara, seperti pantai sepanjang Pesisir Selatan, pantai Padang, pantai Pariaman, Tiku, sampai ke Pasaman, semuanya menyajikan pemandangan yang mengagumkan karya  sang Pencipta. Tak hanya itu, wisata bawah laut yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Kota Pariaman tak kalah memikat. Dengan potensi wisata yang sangat lengkap dimiliki oleh Sumatera Barat, seyogyanya Sumatera Barat menjadikan Pariwisata menjadi sektor andalan yang akan mendrive pertumbuhan ekonomi masyarakatnya.

Konsep pariwisata memang harus dilihat dari satu kesatuan terpadu antar Kabupaten Kota se Sumatera Barat. Pariwisata Sumatera Barat tidak bisa dipandang secara parsial dengan hanya melihat dari sisi satu kabupaten atau kota saja. Keragaman produk pariwisata lintas kabupaten/kota akan menjadi strategi jitu untuk menarik para wisatawan untuk lebih lama tinggal di ranah ini.

Pandangan penulis adalah Propinsi Sumatera Barat harus dapat menjadi main gate (pintu utama) dan main marketer (pemasar utama) pariwisata kabupaten/kota. Harus ada pengaturan kebijakan atau kesepakatan antara masing masing kabupaten/kota dengan koordinator provinsi untuk menjadikan destinasi pariwisata masing masing daerah menjadi saling berhubungan (linkage), terpadu, dan tidak saling mematikan.
Misalkan begini, ketika suatu daerah membuat arena water-boom, biasanya diikuti juga oleh daerah yang lainnya, sehingga akan terjadi pasar jenuh dan saling mematikan. Alangkah eloknya kalau setiap daerah memiliki destinasi yang saling mendukung dan menampilkan karakteristik daerah masing-masing sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Belajar dari Tour de Singkarak

Tour de Singkarak (TdS) merupakan  event olahraga tahunan pariwisata internasional tiap Juni di Sumatera Barat. Banyak kalangan yang memuji keberhasilan Sumatera Barat yang mendapat fasilitas khusus dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Namun banyak juga kalangan yang menyatakan keberhasilan TdS belum mencapai hasil yang diharapkan untuk meningkatkan kunjungan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Sumatera Barat.

Namun demikian, TdS sebagai ivent sport tourism tetap berdampak positif bagi pariwisata Sumatera Barat antara lain adalah:

Pertama, TdS telah mampu menunjukan bagaimana menyusun destinasi pariwisata yang saling berhubungan dalam wilayah Propinsi Sumatera Barat dengan kelebihan masing masing daerahnya, mulai dari wisata bahari di kawasan pesisir pantai sampai ke kawasan dataran tinggi dengan pemandangannya yang memukau. Semua daerah itu menjadi terpadu yang disusun dalam bentuk rute tour. Ini adalah pondasi yang cemerlang dari penggagas TdS, dan semestinya menjadi penggerak destinasi wisata pasca TdS.

Kedua, TdS telah mampu memberikan daya ungkit untuk pemasaran dan promosi pariwisata Sumatera Barat. pengenalan kepada dunia internasional tentang sumberdaya alam sumatera barat yang sangat indah, seperti danau, pantai, sungai, gunung, keramahan masyarakat dan kebudayaan yang miliki (endemik). Event  ini telah banyak membantu Sumatera Barat dalam mempromosikan pariwisata.

Berbagai daerah baik yang sudah terkenal atau yang belum terkenal oleh kalangan pebisnis pariwisata sekarang menjadi lebih dikenal. Kita ingat pendapat  ahli marketing bahwa biaya promosi suatu produk memang mahal. Kita beruntung dengan keberadaan TdS secara langsung mempromosikan pariwisata Sumatera Barat ke jantung promosi wisata internasional, melalui berbagai media nasional dan internasional. Cuma, yang masih belum bergerak adalah peran masyarakat dalam event tersebut. Masyarakat seolah olah hanya jadi penonton acara akbar tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun