Kompasiana TV adalah program pionir di televisi kita. Sejauh ini, yang saya ketahui, belum ada televisi lain yang memiliki program serupa dengannya. Ini adalah forum yang melibatkan pemirsa tampil dengan nyata dan apa adanya di layar tv nasional.Â
Bandingkan dengan program wicara lainnya yang selalu menempatkan pemirsa sebagai penonton pasif, kalaupun berlangsung interaksi pun berpotensi manipulatif karena biasanya melalui telepon dan pemirsa tidak mempu membedakan apakah telepon tersebut berasal dari penonton di rumah atau malah dari studio itu sendiri. Ini sisi unggul dari Kompasiana TV di mata saya.
Di era keterbukaan dimana setiap orang memiliki hak yang sama dan kemerdekaan mengeluarkan pendapat seperti masa kini maka program Kompasiana TV akan memiliki peluang besar untuk menjadi corong alternatif yang memikat para netizenuntuk bergabung di dalamnya guna menyuarakan pendapatnya.
Namun prospek ini akan hilang direbut program lain bilamana moderasi berjalan tidak imbang antara nara sumber dengan kompasianer. Hal ini saya rasakan terjadi di Kompasiana TV sejak redaksi memberikan porsi lebih terhadap narasumber rutin.Â
Sebenarnya tidak pas juga disebut narasumber karena Sys Ns, ini nama yang saya maksud sebagai narasumber rutin tadi, tidak menjadi rujukan atas informasi yang dibutuhkan untuk digali esensinya pada setiap edisi.Â
Kebanyakan yang dia lakukan serupa dengan yang dilakukan oleh Kompasianer lainnya; bertanya. Bedanya dia rutin, nyaris di setiap edisi bahkan lebih eksis ketimbang Cindy Sistyarani, dan memiliki kursi tetap.Â
Kritik saya terhadap Sys Ns bukan kali ini saja tetapi dalam artikel mengenai Kompasiana sebelumnya juga sudah saya lakukan. Walau tertuju kepada Sys tetapi  ini bukan masalah pribadi. Karena saya tidak mengenal Sys Ns secara personal. Dia pun tidak mengenal saya.Â
Esensi dari kritik saya adalah karakter Sys yang menurut saya tidak seirama dengan program ini. Memangnya karakter seperti apa yang dibutuhkan Kompasiana TV? Karakter moderator murni seperti yang sudah dilakukan Cindy Sistyarani saya pikir sudah pas.Â
Moderator murni akan memandu dengan seimbang tanpa tendensi untuk menjatuhkan narasumber atau kompasianer. Moderator murni tetap kritis dalam upaya menggali informasi dari narasumber. Dan Cindy memiliki karakter tersebut.
Tidak demikian dengan Sys NS. Saya lebih mengingatnya sebagai salah seorang yang digunakan Jendral Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi pendiri Partai Demokrat. Sudah menjadi transparan bahwa Partai Demokrat digagas, di arahkan dan digunakan untuk memenangkan beliau sebagai Presiden.Â