Jumat 31 Juli 1976 merupakan hari bersejarah bagi ke-2 keluarga besar mempelai, karena bait Ijab Khobul terlafalkan dari sosok pemuda yang berpangkat Lettu Infantri TNI AD Susilo Bambang Yudhoyono saat mempersunting darah ayu nan jelita Herawati Kristiani.
Dua tahun mengarungi kehidupan pertama, kebahagiaan melengkapi perjalanan cinta mereka, tepat pada tanggal 10 Agustus 1978 disebuah klinik sederhana milik TNI AD "Yon Zipur 3, Dayeuh Kolot Bandung Jawa Barat, pecahlah satu tangisan dari sosok seorang bayi lelaki yang diberi nama AGUS HARIMURTI YUDHOYONO, kelahiran Putra pertama ini sangat melengkapi kebahagiaan dari keluarga besar Letnan Jenderal Sarwo Edhie Wibowo dan Raden Soekotjo.
Bapak SBY terlahir sebagai Patriot yang selama hidupnya menjunjung tinggi Sapta Marga prajurit, Pemimpin karismatik dan warga negara yang selalu mengedepankan sabda dan perilaku seorang negarawan diatas kepentingan dan keinginan pribadi maupun kelompoknya, beliau hadir sebagai seorang Suami serta Ayah (orang tua) penuh tanggung jawab, bijak, sabar, toleran, tanpa mau membedakan satu sama lain serta menerapkan basis kebersamaan saling bahu membahu sebagai solusi dalam mencapai misi juga tujuan.
Ibu Ani terlahir sebagai sosok wanita yang kuat namun lembut penuh kasih sayang, bertanggung jawab serta menyadari kodrat dirinya sebagai seorang Istri dan Ibu yang berbakti serta mengabdi kepada keluarganya, beliau dikenal dan dikenang sebagai toko wanita yang sangat Inspiratif.
Perpaduan 2 kepribadian yang baik (ayah dan ibunya) mengalir kuat kedalam tubuh dan darah putra putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), kini ke duanya tumbuh besar menjelmah menjadi politisi muda yang kokoh, handal, matang dan berbudi baik disegani oleh kawan dan rivalitas politiknya, semua tidak lepas dari basutan tangan dingin sang Ayahandanya Bapak. Susilo Bambang Yudhoyono yang diakui publik politik sebagai seorang Master Strategy Politic.
Kedua kakak beradik ini tampak kuat menepis keinginan/hasrat politik pribadinya, mereka begitu kokoh untuk saling melengkapi dan bahu membahu menunjukan kebersamaan sebagai basis kekuatan rill yang dimiliki PARTAI DEMOKRAT saat ini, yang tentunya tidak bisa dipandang sebelah mata oleh siapapun, kini perpaduan antara AHY dan IBAS dalam perpolitikan Indonesia menjadi sebuah kekuatan bagi Partai Demokrat dan juga para kadernya dalam berjuang untuk menghadapi tantangan politik kedepan dan pastinya selalu dilapis penuh oleh sosok Bapak SBY sebagai orang tua dan maha guru yang dimiliki oleh kami keluarga besar Partai Demokrat.
Kongres Partai Demokrat ke-5 pada tanggal 15 maret 2020 menjadi tonggak dan sejarah baru, dengan terpilihnya AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat secara aklamasi tanpa adanya ketegangan politik yang berarti dikalangan para pemilik suara dan para kader inti Partai, telah menunjukan kepada publik politik dan keluarga besar Partai Demokrat bahwa basis kekeluargaan dan kebersamaan bagi Partai Demokrat adalah sebuah prinsip dan nilai luhur yang selalu terjaga marwahnya, kepentingan serta keutuhan Partai merupakan sebuah singgasana yang akan selalu diutamakan nafasnya diatas segala galanya.
Paska kongres dalam 30 hari kedepan formatur sedang mencari, meramu dan mempersiapkan kader kader terbaik untuk duduk sebagai pengurus harian partai, dan juga seorang Sekretaris Jenderal sebagai pendamping Mas AHY sebagai Ketua Umum masa bakti 2020 -- 2025.
Karena itu kami sangat berharap terpilihnya seorang Sekjend Partai Demokrat tentunya sosok yang bisa melapis jiwa muda Mas AHY sebagai Ketua Umum yang relatif masih muda, sebab itu diharapkan Sekjend yang kredible, loyal, royal, santun, menjunjung tinggi etika berpolitik, bersih, selalu menjaga nama baik partai, berpengalaman kuat dan memiliki pengetahuan dalam menjalankan roda organisasi partai, memiliki kematangan dalam dunia politik dan berpolitik, memiliki nama baik juga jaringan yang mengakar baik masyarakat luas juga organisasi kemasyaratan, seorang politisi yang dapat diterima baik di kalangan muda maupun tua didalam internal partai maupun dikalangan eksternal, dan tentunya seorang tokoh politik yang smart memiliki jiwa kebersamaan serta magnet yang kuat sebagai pemersatu dan juga dalam melengkapi suasana satu dalam wadah besar organisasi partai demokrat, serta seorang politisi yang tentunya dapat menambah kekuatan baru untuk melapis kekuatan dan kinerja Ketua Umum juga Partai Demokrat secara menyeluruh.