Mohon tunggu...
Boy Immanuel Manullang
Boy Immanuel Manullang Mohon Tunggu... Tutor - Laki-laki

Jangan Takut Untuk Gagal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Esai Kritik Pentas Drama Malam Kolaborasi

11 Januari 2020   12:15 Diperbarui: 11 Januari 2020   12:23 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

(TERTAWA)

Jangan tersinggung. Jangan marah. Cuma bercanda. Kami belum pernah saling menyentuh. Mimpi-mimpi remaja cuma kusimpan dalam benak. Jeratmu ternyata jauh lebih ampuh. Sis menyerah, tak berkutik. Sejak itu dia tak mau lagi menengok gadis-gadis lain. Cuma kamu. Aku akui, itulah hari berkabung bagi kami semua. Hari ketika sumpah serapah meledak dan kamu dibenci banyak gadis. Nasib. Takdir. Pernikahan kalian. Sialan.

Mungkin takdir juga yang mempertemukan kita di sini. Tidak tahu, untuk apa kamu di sini. Tidak tahu juga mengapa aku ke mari. Tapi aku tahu, dulu kalian sering bercintaan di sini. Di bangku ini. Jangan salah sangka, aku tidak pernah mengintip. Cerita itu sudah jadi rahasia umum. Kami sering menggosipkannya dengan hati kesal dan cemburu.

Orang bilang, kalian paling suka diam berjam-jam sambil berpegangan tangan. Duduk rapat. Lalu dia memeluk kamu, membelai rambut kamu, menyentuh pipimu, kamu memejamkan mata dan dia mencium bibirmu. 

Lalu adegan seperti dalam film-film Barat kalian lakukan. Kamu sogok penjaga taman supaya kalian bisa bebas berbuat mesum, sepuasnya. Kamu jerat Sis di taman ini, dengan cara kasar, taktik murahan. Dan makin sering kamu rayu, semakin erat dia terjerat. Tak mungkin lagi bisa lepas.

Dua Cinta yang di mainkan oleh Ria Milasari adalah sebuah pementasan monolog, Ria Milasari memperankan sebagai Aku sebagai perempuan yang dihianati oleh laki-laki yang digilai oleh para perempuan di desa itu. Sosok Ria Milasari saat memperankan Aku cukup bagus walau terkedang ada penempatan Ekspersi atau mimik muka kurag sesuai dan ada pula beberapa Inprov baik diawal pementasan atau saat pementasan yang kurang tepat dan membuat para penonton bertanya-tanya. Dengan iringan musik yang sedikit kurang cocok diawal pementasan membuat pementasan kurang sedikit apik.  

Jauh dari itu semua, secara keseluruhan pementasan monolog ini cukup bagus dan pantas untuk di apresiasi baik dari segi penataan panggung maupun pemainnya.

  1. Malam Botak

Naskah Malam Botak adalah sebuah peristiwa teater yang mengisahkan dualisme hidup dan kehidupan antara baik buruk, Botak-Gondrong sebagai gelandangan. Botak menganggap kehidupannya bersama Gondrong dalam melewati hari-hari mereka merupakan suatu nasib yang seolah-seolah menjadi saksi dari perilaku-perilaku manusia, pemerintah, dan lain sebagainya yang mereka amati. 

Sementara pada sisi yang lain, Gondrong menganggap mereka telah berdosa karena telah menelantarkan badan dan pikiran mereka. Sesekali mereka mempertanyakan kehidupan yang mereka alami pada konteks keadilan dan takdir dari Tuhan.

Botak adalah seorang yang pernah bekerja di salahsatu pabrik. Istrinya dibawa lari dan anaknya meninggal. Botak seolah hidup dalam trauma peristiwa yang menimpa rumah tangganya, hingga terlena dalam kesedihan-kesedihan yang terus berulang-berulang diceritakan kepada Gondrong. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun