Mohon tunggu...
Boybene Pandiangan
Boybene Pandiangan Mohon Tunggu... HR -

Hanya rakyat jelatah yg tertindas oleh status | Ilmu jiwa yg tak kesampaian"tanggung amat"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jurnalis "Tanggung" Vs Millenial KM 6

8 April 2019   01:55 Diperbarui: 8 April 2019   02:28 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Jurnalis di Desa Seitampang diperingati para pemuda setempat, terkait pemberitaan marak nya pencuri kelapa sawit nuansapost.com

Pers adalah badan yang membuat penerbitan media massa secara berkala,Kekerasan terhadap jurnalis yang sedang melaksanakan tugas masih kerap terjadi di Indonesia namun berbeda dizaman Sekarang ini Kekerasan terhadap jurnalis yang kerap dianggap sebagai profesi yang cukup berisiko. Bahkan, jurnalis tidak jarang harus berhadapan dengan ancaman dan kekerasan yang membahayakan keselamatannya. Kehilangan nyawa adalah satu di antara sekian banyak risiko yang dihadapi jurnalis dalam bekerja.Akhir-akhir ini, kekerasan tak lagi dilakukan aparat tapi lebih banyak dilakukan oleh kelompok komunal dan tak lain Masyarakat juga terkadang ikut dalam kekerasan ini

kekerasan pada jurnalis dipicu faktor internal pada jurnalis juga, di antaranya inkompetensi, pelanggaran etika jurnalistik yang serius, kualitas SDM (tak sesuai standar perilaku), kecerobohan, terlalu pecaya diri secara berlebihan, dan keberpihakan media dan pemberitaan.

Selain itu , ada faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya kekerasan, di antaranya; tak dipahaminya tugas wartawan, kecewa pada pemberitaan grup media tertentu, kekecewaan pada berita-berita yang di-framing, menilai wartawan adalah provokator, generalisasi pandangan negatif terhadap wartawan.

Seperti dialami seorang jurnalis saat meliput Marak nya Pencuri sawit di Desa Seitampang Km.6. Menurut kesaksian masyarakat Dusun setempat kejadian itu terjadi saat salah seorang Jurnalis *AS sedang nongkrong di lapo tuak.bermula saat para pemuda setempat mengetahui bahwa jurnalis tersebut meliput kejadian pencurian dan membagikan info tersebut ke media sosial https://www.nuansapost.com/2019/03/petani-di-desa-sei-tampang-resah-dengan.html?m=1 lalu para pemuda yg berada di kedai itu meperingati si jurnalis tersebut hingga melontarkan kata kata yg tak pantas diucapkan. Kekecewaan para pemuda tersebut menurut mereka berita tersebut tidak pantas untuk dipublikasikan karena mengumbar umbar keburukan satu kampung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun