Dunia Linguistik (ilmu bahasa) ternyata sangat menarik. Saya baru menyadarinya setelah berkenalan dengan rekan kerja yang sekaligus linguist blogger, Ardiansyah. Selama menjadi blogger ia banyak menulis pencerahan tentang dunia linguistik. Sebab menurutnya masih banyak orang yang salah paham tentang dunia linguistik. Selain linguist blogger, ia juga lulusan program pasca sarjana studi linguistik terapan Bahasa Inggris  Universitas Katolik Indonesia Atmajaya, Jakarta, dengan spesialisasi ilmu sosiolinguistik. Â
Lalu apa sebenarnya Linguistik itu?
Berawal pertanyaan itu lah saya memulai percakapan panjang lebar tentang linguistik dengan Ardiansyah. Menurutnya linguistik merupakan ilmu  tentang bahasa, lebih tepatnya bagaimana bahasa tersebut bekerja dan digunakan untuk berkomunikasi.
"Linguistik merupakan ilmu tentang bahasa, mulai dari unit yang paling kecil yaitu suara atau sound, sampai ke tataran yang lebih rumit dan lebih luas lagi yaitu makna atau semantik. Linguistik mempelajari bagaimana manusia mengucapkan huruf hingga bagaimana sebuah kata digabung menjadi kalimat hingga menjadi sebuaha makna dalam konteks tertentu," jelasnya.
Linguistik juga ilmu yang kompleks, ada banyak sekali aspek yang bisa dipelajari dari bahasa manusia. Seorang linguist bisa mempelajari bagaimana suara ucapan diproduksi (fonetik), mempelajari apa arti kata, frasa, dan bagaimana orang memanfaatkan makna (semantick), mempelajari bagaimana bahasa bekerja dalam situasi interaksi sosial (sosiolinguistik), dan yang lainnya. Meski banyak, tidak semuanya dipelajari oleh seorang linguist , mereka bisa memilih spesialiasinya sesuai minat dan kemampuannya.
Di dunia profesional, seorang linguis dapat bekerja di berbagai bidang. Sebab semasa kuliah, para calon linguist memperoleh keterampilan intelektual yang berharga, seperti penalaran analitis, pemikiran kritis, argumentasi, dan lain-lain. Ini berarti seorang linguist dapat membuat pengamatan mendalam, merumuskan hipotesis yang jelas dan dapat diuji, menghasilkan prediksi, dan mengkomunikasikan temuan ke komunitas yang lebih luas.
Kemampuan yang dimiliki linguist tersebut juga sangat memungkinkan untuk diterapkan dengan ilmu lain yang sesuai dengan minat karir di masa depan. Sebab seorang linguist tidak harus selalu berkutat di dunia pendidikan atau penelitian. Misalnya dengan kemampuan verbal, seorang linguist dapat bekerja di media dengan menduduki posisi sebagai editor atau penulis. Bahkan mereka juga dapat bekerja di perusahaan periklanan, sebab kemampuan linguist yang dapat meneliti kelas suara dan jenis kata-kata sangat diperlukan perusahaan periklanan untuk membuat iklan yang dapat menarik konsumen potensial.
"Ketika kita belajar linguistik akan diperkenalkan lagi spesifikasi pengutamaan dari jurusan itu, bisa ke ranah pendidikan, industri, media, profesional sebagai penerjemah, interpreter, bisa juga sebagai peneliti. Karena ilmu bahasa memungkinkan dikawinkan dengan ilmu lain seperti sosiolinguistik, psikolinguistik, neurolinguistik, dan masih banyak lagi," terangnya.
Bagaimana, tertarik untuk mendalami linguistik? Anda bisa memulainya dengan mendaftar kursus bahasa asing tingkat awal atau mempelajari lewat buku-buku linguistik. Anda juga bisa bertemu seorang linguist dan ngobrol santai dengannya. Untuk mendalami linguistik di tingkat profesional, Anda perlu memenuhi persyaratan akademis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H