Hmmm......aku jadi ingat kata-kata di iklan tv......"laki-laki tanding kalau sebanding" aku berpikir banget, lantas apa hubungannya dengan judul diatas? he he he gak kok....aku tau masih banyak warga negeri ini yang memiliki jiwa kesatria. masih banyak warga negeri ini yang hanya mau bertanding dengan lawan yang sebanding....mengapa? karena bagi mereka itulah jiwa kesatria....itulah kebanggaan.....apa istimewanya kita memenangkan sebuah pertarungan melawan seseorang yang terikat tangannya....atau mungkin dengan lawan yang sudah terluka.....bahkan mungkin kita termasuk sosok yang melukainya.......kemanangan seperti apa yang akan kita raih???Â
Justru aku pikir jiwa kesatria makin hilang di tataran para pemimpin dan calon pemimpin di negeri ini.....sangat jago memainkan kata dan amat pandai bertanding dengan sistim K.....he he he K adalah keroyokan........ketika ditengah kerumunan begitu lantang berteriak...mencaci...menantang.....tapi ketika sendiri dan harus mempertanggungjawabkan kembali keselera asal....memutar balik kata.....menganggap diri sebagai korban....terkriminalisasikan......aahhh para pemimpin dan calon pemimpinku....apa kalian gak malu ama warga yang kalian akan pimpin.....mengapa justru mereka yang memberi teladan bagi kalian.....sementara kalian lebih suka memuaskan hasrat.....nafsu dan kekuasaan semata.....
Tema tulisan akan selalu menarik kalau itu membahas tentang ahok dan pilkada DKI.....lantas koneksitasnya apa dengan tulisan ini......
nyadar gak ya para kandidat......sang petahana bagaikan lawan tanding yang terikat dengan penuh luka......siapa yang mengikat dan melukai??? tanyakan pada hati nurani saja ya....karena kalau aku yang bilang maka pasti akan berdebat....dan jujur aku capek...bosan dan muak berdebat terus.....mengapa? ya buat apa berdebat kalau kebenaran sudah ditetapkan dihati kalian. yang pendukung petahana punya kebenaran sendiri....yang pendukung dua calon yang lainnya juga udah menetapkan sendiri kebenarannya......bahkan salah satu kandidat yang dulu aku amat kagum dengan kebijakannya......pola pikir yang moderat....dan nasionalitas serta rasionalitas yang sangat tinggi pun akhirnya ikut larut dalam arus kebenaran  yang sudah terkotak-kotak itu.....tapi apa mau dikata.....itulah yang terjadi. tahapan kita baru pada demokrasi awal yaitu proses pemilihan.....tapi kita masih belum mampu menciptakan arena pertandingan yang adil...netral dan sebanding.....agar hanya orang-orang yang berjiwa satria saja yang dapat maju dan berlaga......
Bayanganku awal dulu.....akan elok banget melihat debat calon antara A1, A2, dan A3.....yang penuh integritas....penuh ide gagasan dan kecerdasan.....penuh jiwa satria hingga kita mendapatkan yang terbaik diantara yang baik.....tapi kalau seperti ini.....apa yang akan kita dapatkan......kita hanya mendapatkan pemenang sebuah kompetisi.....masalah terbaik atau tidak kayaknya udah gak dipikirin lagi.....
Aku hanya ingin pesan aja buat para kandidat :
A1 : anda seorang mantan perwira meski masih muda....tunjukkan semangat dan jiwa kesatria seorang tentara....yang teguh memegang kebenaran dan jujur menjalankan perintah serta setia pada hati nurani....jadilah petarung yang kesatria......
A2 : anda sekarang bagaikan petarung yang terikat tangannya...tubuh anda penuh luka...tapi banyak orang...dan sering akupun berpikir sama bahwa anda memiliki hati seperti singa seorang petarung sampai akhir.......meski aku tau kalau nanti anda memenangkan pertarungan itu maka anda seperti seseorang yang selamat dan keluar dari sebuah reruntuhan sebuah bangunan.....tetaplah jaga hatimu dan bertarunglah terus dengan kesatria.....
A3 ( he he he A2 belakangan aja ) : anda seorang nasionalis sejati...dengan sejarah keluarga yang amat dihormati di negeri ini....banyak orang menganggap anda salah satu generasi muda yang hebat.....tolong.....jangan abaikan anggapan banyak orang tersebut.....jadilah petarung yang kesatria
karena negeri ini sudah kekurangan kesatria.......tunjukkanlah bahwa kalian bertiga layak disebut kesatria
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H