Mohon tunggu...
Buyung Tejohartanto,sh,se,mm
Buyung Tejohartanto,sh,se,mm Mohon Tunggu... -

belajar tentang kejujuran....tanpa bersembunyi dibalik jubah kebohongan...... inilah aku dan aku selalu apa adanya........

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sekalipun Aku Kafir Bagimu... Tapi Aku Tetap Mengasihi Kamu

22 November 2016   23:41 Diperbarui: 23 November 2016   02:08 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

bagiku dulu ketika masih kecil bertahun-tahun yang lalu kafir berarti tak bertuhan....tak beragama.....sehingga aku santai dan enjoy aja. karena aku punya agama dan tuhan maka aku adalah bukan kafir, lagian kalau dulu hampir aku ga pernah dengar makian tentang kafir baik di lingkungan rumahku juga pergaulanku....makanya dulu kalau hari raya lebaran aku ikut sukacita, pakai baju baru....keliling kampung ikut salaman dan dapat duit n kue....semua menyatu.....kita menyebutnya manusia Indonesia... 

Tetapi entah mengapa...ketika negeri ini mulai beranjak modern....makin maju dan makin banyak orang yang pintar...pendidikan tinggi....ekonomi yang mulai meningkat....aku makin sering mendengar kata-kata kafir berkumandang......dan aku termasuk digolongkan sebagai kaum kafir meskipun sampai detik ini belum pernah ada yang langsung ngomong ke aku "hei...kafir" padahal aku percaya dan menyembah tuhan. aku pemeluk agama. dan diakui secara sah di negeri ini...lantas kenapa disebut kafir???

hmmmm......aku tidak sedang mencoba membahas tentang itu kok...gak penting bagiku kalau kamu mau sebut aku apapun......yang penting sopan aja udah cukup karena aku akan selalu memulai dengan sopan dan lemah lembut.....lagian siapa aku kok berani membahas tentang apa itu kafir....siapa pula aku berani membalas tentang iman dan percaya....siapa aku berani membahas tentang agama di negeri ini....

bagaimana mungkin aku mampu berucap agamaku paling benar yang lainnya salah....siapa aku berani menilai seperti itu. tapi bahwa iman dan percayaku telah memilih maka itu menjadi rahasia antara aku dan tuhanku.....tak seorangpun akan tau.....karena isi hatiku hanya aku dan tuhan yang tau......

aku menghargai kamu dengan juga iman serta percayamu.....dan aku tidak mungkin melakukan sesuatu atau mengucapkan sesuatu yang akan menyakiti hatimu....sekalipun mungkin kamu membungkusnya dengan senyum karena kamu sungkan denganku....tapi kembali aku katakan aku tidak mengharapkan hal yang sama kamu lakukan buatku....karena apapun yang kamu lakukan ke  aku dan kamu ucapkan ke aku tidak akan merubah isi hatiku padamu....

bahwa sekalipun aku kafir bagimu....tapi aku tetap mengasihimu.......karena aku diminta oleh tuhanku untuk selalu mengasihimu dan tidak menyakiti hatimu.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun