hei kenapa sedih?
 kenapa harus menangis?
 ini masih dalam lintasan lomba....
 belum juga berakhir pada finish
 masih jauh dan panjang untuk dapat dikatakan sudah
 ayolah...
 mana senyummu....
 mana tawa dan riangmu....
 mana semangat dan optimismu.....
 dan mana imanmu yang selama ini kau agung-agungkan
 mengapa baru goresan sedikit saja kamu sudah bersedih...menangis dan terluka
 mengapa baru sedikit darah yang keluar kamu sudah mengaduh dan menyalahkan semuanya...
 siapa yang punya kebenaran?
 siapa yang punya kuasa untuk menentukan pemenang?
 kemarin-kemarin kamu bilang bahwa kebenaran akan selalu menang
 kemarin-kemarin kamu juga bilang bahwa dia seperti cahya fajar yang menyingkirkan gelapnya malam
 kemarin-kemarin pula kamu bilang bahwa DIA punya rencana yang indah yang gak akan terkalahkan oleh kebencian dan dengki
 lantas kenapa hari ini seperti kehilangan iman dan percayamu
 kenapa hari ini seperti hilang optimis dan semangatmu
 jangan kamu batasi cara dan jalanNYA
 bukankah aku sudah bilang padamu bahwa jalanNYA buat manusia naik adalah turun
 bagaimana mungkin akan kamu cerna rencana dan kerjaNYA hanya berbekal otak dan pikiranmu yang begitu terbatas...
 aku hanya ingin ingatkan saja...
 bahwa DIA pasti selalu bekerja untuk mendatangkan kebaikan
 dan DIA tidak akan membiarkan luka yang ada tidak tertahankan
 jadi pesanku....
 meski aku tau kamu sedih...terluka dan kecewa
 janganlah hilang percaya dan imanmu....
 karena itu terindah yang DIA ciptakan bagimu
 tetaplah berharap dan satukan hati
 bahwa kalau kamu memang yakin akan satu hal
 pegang teguh dan tetapkan hatimu tak akan berpaling
 dan lihatlah bahwa kuasaNYA tak akan pernah dapat terhalangi....
 karena kita mempercayai bahwa semua akan indah pada waktuNYA.....yaitu waktu DIA bukan waktu kita
 (doaku buat ahok....aku gak akan berubah padamu)..........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H