Mohon tunggu...
Bowo Sugiarto
Bowo Sugiarto Mohon Tunggu... Dosen - Buku. Film. Opini. Sastra

membaca buku-buku politik, sosial, agama, dan filsafat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pembawa Lentera

15 Agustus 2011   14:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:45 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

akulah sang terkutuk dengan lentera di tangan
membangunkan manusia dari tidur panjang mereka:
rasakan, ini bukan kekudusan sebuah bangunan suci
ini keterasingan di antara kuburan bernisan salib

seperti air, aku tak kan berhenti mengalir hingga samudra
menghanyutkan puing-puing cerita tanah yang dijanjikan

hidup bukanlah sebuah kutukan
karena mati tidak membawa kita kemana-mana
tanah akan mengurai jasad kita
udara, sinar matari juga semesta alam
kan mempertemukan kita kembali dengan Sang Waktu

akulah sang terkutuk dengan lentera di tangan
membangunkan manusia dari tidur panjang mereka:
rasakan, hidup adalah ganasnya ombak samudra
bentangkan layar dan nikmati setiap ombak
dan badai yang tertaklukan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun