Mohon tunggu...
Bowie
Bowie Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati isu sosial , lingkungan, alam, pendidikan

GILANG (semanGat Inisiatif kreatif Leadhership entrepreniur proactive Action Ngobrol pintar)

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kampung Ciharus Garut Potensi Pusat Pertanian Terpadu, Wisata dan Agrobisnis

30 Januari 2025   01:59 Diperbarui: 30 Januari 2025   01:59 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebun bibit bonsai Ciharus Garut (dokpri)


Hidup memang pilihan , jika kita tinggal di pedesaan tergantung passion kita mau menjadi buruh tani, mengisi kegiatan masa pensiun,  menjadi ojek gunung, pembuat atau penjual pupuk, jadi pengepul/bandar, penjual keliling,  mendirikan koperasi pertanian, penyuluh, ahli pertanian yang handal ataupun pengembangan desa wisata.

Masyarakat yang  tidak memiliki passion pertanian, ataupun generasi Z yang tidak tertarik masa depan pertanian yang tidak menjanjikan,  kalau tidak menjadi pegawai sudah pasti  hengkang dari kampung untuk cari pekerjaan ataupun peruntungan di wilayah dan ditempat lain.

Kegiatan istimewa dapat kita temui di pagi yang cerah dihiasi pemandangan gunung Cikuray  yang  membiru, diselimuti sedikit  kabut putih diiringi gemercik aliran sungai, para ibu bapak tua muda  berjaket ria dan
bersepatu bot serta  dilengkapi peralatan pertanian menuju  ke  perbukitan melewati kampung Ciharus Desa Girijaya Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut seperti pada hari Senin (27/01/2025).

Aneka kegiatan dilakukan , ada yang  menaman di lahan sendiri,  lahan ex perkebunan, ada  sebagai buruh tani, sebagai ojek gunung dengan motor ban belakang  dililit rantai karena harus mengangkut pupuk ke pegunungan melewati jalan setapak terjal  dan  licin,  sekaligus mengangkut hasil panen petani.

Ada juga para pensiunan menyibukkan atau mengisi waktu untuk bertani  ataupun  membeli lahan  pertanian untuk digarap oleh penduduk setempat, ada juga warga yang memiliki modal  menjadi bandar atau pengepul dengan  kendaraan pickup maupun truk.

Proses pertanian cukup panjang, para petani harus mulai menyemai, menyiapkan lahan dengan cara meng gembur kan tanah , setelah lahan  siap dilakukan pindah tanam (dari semai  ke lahan),  kemudian  merawat setiap hari dari menyiram, memberi pupuk, menyemprot obat anti hama, ataupun antisipasi  binatang pemakan sayuran,  mencabut rumput liar yang tumbuh dan masih banyak lagi kegiatan agar sayuran bisa tumbuh subur, siap untuk panen dan dijual.

Perjalanan panjang petani Ciharus (docpri)
Perjalanan panjang petani Ciharus (docpri)

Dari hasil panen ada yang dibeli perorangan untuk dijual kembali berkeliling ke wilayah lain, ada yang dijual ke bandar untuk distribusi  ke pasar induk di wilayah lain, misalkan Sukabumi, Bandung, Tangerang dan Jakarta.

Pukul 12.00 - 14.00 para petani sudah mulai menyelesaikan pekerjaan tani dan pulang kerumah masing masing, membersihkan peralatan dan mempersiapkan untuk kegiatan esok hari.

Mulai pukul 16.00 cuaca mulai dingin dan hampir seluruh warga mulai berjaket ria kembali,  ada juga  yang  menyiapkan tungku api untuk menghangatkan badan yang nantinya di temani  kawan sejati kopi dan rokok ataupun slimut tebal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun