Banyak cara untuk menggerakkan roda perekonomian dan pendidikan di masyarakat salah satunya  melalui aktifitas wisata religi. Majelis Taklim Al Intiba dan Al Muhajirin yang berlokasi di  Kelurahan Sawah Kecamatan Ciputat Tangerang Selatan adakan wisata religi ziaroh waliyullah ke makam para wali dan ulama  ke Cirebon, Demak, Kudus, Pemalang Tegal dan Brebes  pada hari Sabtu pagi pukul 07.00 wib sampai dengan Senin  malam pukul 22.00 wib  (14-16/09/24)
Kegiatan tersebut merupakan salah satu pemacu roda penggerak  perekonomian dan pendidikan di masyarakat
Dari wisata religi  2N3D (2 malam 3 hari) ada sedikitnya 3 faktor potensi yang bisa saling bersinergi yaitu ;
1. Faktor Internal
- Wisata religi yang dilakukan dengan biaya yang relatif terjangkau dan  dikuti 50 peserta umumnya lansia
- Semua peserta dari awal perjalanan pagi hingga malam setiap harinya tetap antusias dan  tetap bugar.
- Tim penyelenggara sangat luar biasa, menata dan  mengemas secara apik dan menarik, makanan minuman berlimpah ruah, terjalin kebersamaan saling berinteraksi antara peserta ( 2 majelis taklim dan umum), disi muatan religi baik dalam kultum, zikir, doa, shalawat, sholat berjamaah, urun rembuk, evaluasi wisata, makan minum ngariung, keterbukaan  juga  kontak sosial dan silaturahim dengan penduduk setempat.
- Selain kepiawaian penyelenggara, faktor yang mempengaruhi antusias peserta, antara lain, para peserta sudah terbiasa ber perilaku  hidup sehat dan bersih, silaturahim, kontak sosial di lingkungannya baik dalam bentuk  majelis taklim, pondok pesantren maupun kepengurusan RT RW.
- Dengan demikian terbangun komunikasi dua arah semua peserta dengan penyelenggara , foto bersama,  makan minum ngariung, keterbukaan, karoke bersama dalam perjalanan, saling memberi makanan/jajanan  disertai jokes para senior yang membuat gelak tawa gegap gempita seluruh peserta.
- Dari faktor faktor diatas terjadilah sinergi, suasana nyaman  yang berdampak kepada epos (energi positif ) hati yang bahagia dan kesehatan bagi semua  peserta.
- Adanya keberhasilan  service excellence dan customer satisfaction sehingga  peserta  langsung menyampaikan agar  diadakan kembali wisata religi di  tahun depan.
Bentuk wisata religi ini dapat menjadi contoh untuk  membangkitkan dan semangat wisata religi di tempat lain.  Secara tidak langsung kegiatan ini juga sudah menggerakkan roda perekonomian dan membangun  pendidikan religi yang tidak ada di pendidikan formal.
2. Faktor Eksternal
- Sebagian besar tempat ziaroh selalu diikuti dengan adanya tromol sodakoh yang berjajar, pasar/lokalisasi/pemberdayaan UMKM dari pusat kuliner atau jajanan maupun produksi mainan asesoris atau pakaian, juga retribusi  area parkir maupun sarana transportasi (ojek, minibus, angkot).
- Masing masing wilayah memiliki daya kreatif dan daya tarik tersendiri , seperti ziaroh makam Sunan Kalijaga,  Raden Fatah atau Mesjid Demak tersedia transportasi ojek motor , ziaroh makam Sunan Kudus juga harus dengan ojek motor dan mobil elf dengan membeli tiket terlebih dahulu, ziaroh  makam Syekh Maulana Mahribi  yang letaknya  tebing diatas laut, ada air barokah  yang bisa langsung diminum dari sumbernya atau beli dalam bentuk kemasan botol, ziaroh makam Syekh Maulana Syamsuddin berhadapan dengan wisata pantai Sugih Waras, dananya dikelola oleh yayasan untuk pembangunan sarana , anak yatim dan bea siswa. Pemakaman Sapuro Pekalongan digiatkan dengan umkm kuliner dan produk lokal seperti batik dan lainnya.
- Semua yang dilakukan merupakan ekonomi kreatif yang patut diajungkan jempol yang merupakan faktor penggerak roda perekonomian dan sarana pendidikan dengan kelebihan dan kekurangannya masing masing.
3. Faktor Pemerintah dan Swasta.
- Pihak pemerintah bisa membantu dalam pembuatan kebijakan aturan maupun tata kelola, misalkan : Â pelatihan pendidikan tata kelola keuangan, Â pelatihan pendidikan service exelance, pendidikan pemandu wisata, pendidikan pengembangan UMKM, Kemasan pruduk dll.Â
- Kebijakan tiketing  baik  tiket masuk, tiket ojek, voucher makan, foto maupun area parkir.
- Kebijakan tromol sedekah diberi label dan disyahkan  untuk biaya pemeliharaan, pembangunan, anak yatim, bea siswa atau disesuaikan dengan kebutuhan.
- Kebijakan discount potongan harga bagi anak sekolah ataupun mahasiswa sehingga merangsang meningkatnya study tour religi
- Kebijakan lain sesuai dengan kebutuhan.
- Mendorong pihak BUMN, swasta dan kampus untuk permodalan, dana hibah maupun CSR (Corporate Social Responsibility).
- Bekerjasama dengan  Lembaga Pendampingan  Proses Produk Halal (LP3H)  Mathla'ul  Anwar yang sudah memiliki Pendamping Proses Produk Halal (P3H) di seluruh Indonesia untuk program Sehati  (Sertifikasi Halal Gratis), sehingga kuliner yang disajikan sudah bersertifikasi halal. Yang  merupakan program pemerintah bahwa semua produk kuliner UMKM  di wilayah Indonesia wajib bersertifikat halal sesuai UU nomor 33 tahun 2014 Pasal 4. Adapun sanksi bagi pelaku usaha jika sampai 17 Oktober 2024 belum tersertifikasi halal yakni, peringatan, denda dan penarikan produk.
Semoga semua pihak bisa saling berkolaborasi berinteraksi saling support dan bekerjasaman sehingga kegiatan yang dilakukan benar benar dapat mendorong roda perekononomian dan pendidikan masyarakat  secara meluas.