Mohon tunggu...
bob gultom
bob gultom Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apa Yang Terjadi Antara Donald Trump dan Setya Novanto?

21 September 2015   02:49 Diperbarui: 21 September 2015   18:31 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari kamis 3 september lalu kita semua di kejutkan dengan berita bertemunya Setya Novanto ketua DPR RI dengan calon presiden US Donald Trump, seperti yang dilansir pada berita liputan6 ini.

Donald Trump adalah seorang calon presiden US yang sangat kontroversial akhir-akhir ini, karena Donald Trump itu seorang pengusaha yang terkenal sekali akan ego, sombong, dan rasis video1 video2. Sedangkan Setya Novanto adalah DPR RI yang sebelum terjun ke dunia politik menjadi salah satu pengusaha sukses di indonesia sendiri "SetyaNovanto".

Pada wawancara yang dilakukan MetroTv 14 september lalu kepada Setya Novanto saat sepulangnya dari US malah menimbulkan banyak pertanyaan. Karena pada menit 2 di video itu, setya novanto meninggikan citra seorang donald trump yang terkenal kontroversial menjadi seorang pria yang baik. lalu yang menjadi pertanyaan besar saya adalah apakah ini salah satu taktik yang dilakukan Donald Trump? karena Donald Trump mempunyai kemungkinan sangat kecil dalam pemilihan calon presiden di US nanti video3.

Layaknya salah satu teori komunikasi peluru atau jarum hipodermik. Teori peluru atau jarum hipodermik mengansumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat perkasa dan komunikan dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa. Teori ini mengansumsikan bahwa seorang komunikator dapat menembakkan peluru komunikasi yang begitu ajaib kepada khalayak yang tidak berdaya (pasif). ( source : Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa )

Dan jadi yang saya maksudkan disini, kemungkinan besar Donald Trump memiliki perjanjian dengan Setya Novanto yang dimana Setya Novanto diharuskan meninggikan citra yang baik tentang Donald Trump melalui media massa. dan kenapa di indonesia? kenapa bukan di amerika saja langsung Donald Trump melakukan strategi ini? pertanyaan ini sempat terpikirkan oleh saya awalnya, namun dari contoh video3 pada paragraf 3 diatas saya rasa sudah cukup menjawab semuanya. Amerika adalah suatu negara yang besar dan menjadi pusat semua negara di bumi ini, jadi tidak ada salahnya kalau Donald Trump kalah di amerika sendiri tetapi dia menang di negara lain,dan dari negara lain itu bisa menimbulkan dampak yang besar bagi Amerika sendiri,maka dari itulah strategi teori peluru atau jarum suntik mulai dijalankan.

Lalu apa yang menjadi perjanjian antara Donald Trump dan Setya Novanto? Donald Trump seorang pengusaha besar, dan dia akan mendirikan salah satu hotel bintang 6 di indonesia TempoNews. sedangkan Setya Novanto seorang pejabat sekaligus pengusaha yang dimana perusahaannya itu rata-rata bergerak di bidang kontruksi. jadi mungkin saja perjanjiannya itu nanti proyek hotel milik Donald Trump sepenuhnya akan diberikan kepada Setya Novanto untuk menanganinya. 

 

 

Note : Artikel saya ini belum bisa dikatakan sebagai kebenaran, karena artikel ini dibuat dari persepsi tentang artikel, berita, ataupun resensi yang saya dapatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun