Indonesia katanya sih sudah merdeka selama 71 tahun. Tapi ternyata ternyata sebagian rakyatnya masih begitu mudah di Adu Domba. Kasus Ahok dan Almaidah ayat 51 dengan jelas memperlihatkan hal ini. Begitu keras reaksi sebagian umat kepada Ahok, padahal sudah jelas mereka dibohongi oleh Buni Yani. Permasalah ini dimulai dari postingan di Facebook oleh akun Buni Yani, yang menyunting dan memotong durasi video dari 1 jam 48 menit menjadi 31 detik dan  status yang provokatif.Â
Maka ramailah dunia persilatan... ehh dunia politik Indonesia. Apalagi menjelang pilkada, dimana Ahok sebagai petahana memang menjadi sasaran utama untuk dijegal. Banyak orang yang tersinggung dan marah kepada Ahok, tanpa memeriksa kebenaran postingan Buni Yani. Mereka begitu bodoh percaya begitu saja. Bodohnya lagi, sudah ada dua organisasi, Forum Anti Penistaan Agama dan Pemuda Muhammadiyah, melaporkan Ahok ke Polda Metro Jaya karena mempercayai begitu saja postingan Buni Yani. Yang lebih bodoh lagi, FPI yang memang terkenal membenci Ahok, sampai-sampai membuka posko relawan berani mati untuk melawan Ahok. Yang paling bodoh, sudah ada 145 orang yang mendaftar untuk menjadi relawan berani mati.Â
Ditambah lagi, ada sebagian orang yang sedang kebingungan dan kehabisan akal dalam upaya untuk menjegal Ahok di Pilkada DKI 2017 nanti. Maka Kesuksesan provokasi Buni Yani dalam kampanye hitamnya ini dikarena adanya beberapa orang yang sengaja mengomporinya, supaya popularitas Ahok semakin jatuh. Melihat peluang ini, mereka langsung ikut mengomporinya. Jadinya ya tambah kacau dan ruwet.Â
Padahal yang punya akun Buni Yani sudah menghapus postingan tentang Ahok dan surat Amaidah 51. Bahkan Kelompok Relawan Kotak Adja (Komunitas Muda Ahok Djarot) melaporkan ke Polda Metro Jaya, Jumat (7/10/2016) terkait video Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang membuat heboh beberapa hari terakhir.
Jadi buat Ahokers... santai saja... ga usah ikutan marah dan emosi. Orang benar selalu dilindungi Tuhan koq. Biarkan kasus ini diselesaikan oleh pihak kepolisian. Kita dukung Ahok dengan cara yang damai. Ga perlu terpancing provokasi orang lain dan melakukan kampanye hitam.
Biarkan pendukung mereka saja yang memang sudah pakarnya, yang melakukan kampanye hitam. Bocah percaya, Warga DKI Jakarta jauh lebih pintar dan tidak gampang dibodohi Buni Yani. Dan Bocah percaya, tanpa isu SARA, mereka tidak akan dapat menjegal Ahok-Djarot untuk melaju menjadi Gubernur DKI. Karena hingga saat ini, belum ada satupun visi, misi dan program kerja yang mereka sampaikan. Mereka lebih banyak kritik sana sini aja. Jadi... dukung Ahok - Djarot yang sudah kelihatan visi, misi dan prokernya. Dukung supaya DKI Jakarta menjadi kota yang mampu bersaing dengan kota besar negara lain.
Salam nyengir Bocah Tua Nakal...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H