Nggak usah seolah merasa sok tahu dengan hasil kerja pertanian kita di masa pemerintahan Presiden Jokowi. Menganggap nggak ada sama sekali torehan membanggakan dari pertanian.
Padahal: jelas-jelas Menteri Pertanian Amran Sulaiman menuai banyak prestasi. Meskipun masih banyak juga perlu lagi ditingkatkan.
Orang-orang yang terus nyinyir sama prestasi kerja pertanian di bawah kepemimpinan Menteri Amran perlu diduga buta data informasi. Mungkin juga mereka itu punya kepentingan tertentu.
Gini ya, setelah lebih dari 35 tahun Indonesia nggak mampu lagi swasembada beras, nah sekarang itu berhasil diwujdukan lagi. Keren kan!
Lha stok beras nasional terbukti mampu memenuhi 90 persen kebutuhan penduduk Indonesia kok. Malahan sejak tahun 2016, Indonesia nggak lagi impor beras berkat kerja Menteri Amran.
Datanya: tahun 2018 stok beras di gudang Bulog mencapai 2,3 juta ton. Nah itu disiapkan bakal kebutuhan tahun 2019. Berarti semua aman, stok beras kita berlebih buat memenuhi kebutuhan 260 juta jiwa masyarakat.
Tahun 2018, berdasarkan data BPS, ternyata produksi beras nasional suprlus mencapai 2,85 juta ton. Luar biasa berarti kerja pangan kita kan.
Contoh lainnya, misalnya, jagung, tahun 2014 Indonesia masih impor lho. Namun semua di balik oleh Menteri Amran. Tahun 2017 dan 2018, gantian Indonesia ekspor jagung dengan total 380 ribu ton.
Tahun lalu, Indonesia bisa memproduksi jagung hingga 13 juta ton. Dahsyat! Nah sebab pengalaman tahun lalu dan perhitungan Kementan, makanya Indonesia menolak impor jagung dari Argentina pada tahun ini.
Menteri Amran memang ingin Indonesia berdaulat pangannya. Makanya itu komoditas pangan yang terpaksa masih impor bakal diupayakan Menteri Amran ke depannya jadi ekspor.
Seperti bawang putih. Visi Menteri Amran keren banget. Ingin Indonesia tahun 2021 udah harus ekspor bawang putih. Strategi udah dimulai Menteri Amran.