Kabupaten Balangan, yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan, memiliki potensi ekonomi yang signifikan, terutama dalam sektor pertanian dan perkebunan. Analisis potensi wilayah ini menggunakan metode Location Quotient (LQ) dan Shift Share untuk mengidentifikasi sektor-sektor unggulan dan menilai pertumbuhan ekonomi di berbagai kecamatan.
Analisis Location Quotient (LQ)
Metode LQ digunakan untuk mengukur kekuatan relatif suatu sektor ekonomi di Kabupaten Balangan dibandingkan dengan daerah lain. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar komoditas pertanian dan perkebunan di Kabupaten Balangan dikategorikan sebagai non-basis. Ini berarti bahwa produksi komoditas tersebut tidak cukup signifikan untuk memenuhi kebutuhan lokal dan masih bergantung pada pasokan dari luar daerah1.
Analisis Shift Share
Metode Shift Share digunakan untuk menganalisis pertumbuhan ekonomi dan kontribusi sektor-sektor tertentu terhadap perekonomian regional. Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor pertanian dan perkebunan di Kabupaten Balangan mengalami pertumbuhan yang lamban. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ini termasuk keterbatasan infrastruktur, akses pasar yang terbatas, dan kurangnya inovasi dalam teknik pertanian2.
Potensi Sektor Pertanian dan Perkebunan
Meskipun sebagian besar komoditas dikategorikan sebagai non-basis, Kabupaten Balangan memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor pertanian dan perkebunan. Beberapa komoditas yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut termasuk kelapa sawit, karet, dan kopi. Pengembangan sektor ini dapat dilakukan melalui peningkatan infrastruktur, akses pasar, dan penerapan teknologi pertanian yang lebih modern3.
Inovasi Teknologi: Mendorong penggunaan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi.Berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil dari Bab II laporan "LQ dan SS Kabupaten Balangan Tahun 2019":
- Pertanian:
- LQ: Sebagian besar komoditas pertanian di Kabupaten Balangan tidak memiliki basis yang kuat, kecuali beberapa komoditas seperti cabai yang menunjukkan potensi.
- SS: Analisis Shift Share menunjukkan bahwa beberapa kecamatan memiliki pertumbuhan yang signifikan dalam produksi cabai, namun sebagian besar komoditas lainnya masih memerlukan intervensi untuk meningkatkan daya saing.
- Perkebunan:
- LQ: Komoditas perkebunan seperti kelapa sawit dan karet menunjukkan potensi yang lebih baik dibandingkan komoditas lainnya.
- SS: Pertumbuhan sektor perkebunan di beberapa kecamatan menunjukkan adanya potensi untuk dikembangkan lebih lanjut, namun masih diperlukan strategi yang tepat untuk mengoptimalkan pertumbuhan ini.
Kesimpulan ini menunjukkan bahwa sektor pertanian dan perkebunan di Kabupaten Balangan memiliki potensi yang berbeda-beda, dengan beberapa komoditas yang menunjukkan keunggulan dan lainnya yang memerlukan dukungan lebih lanjut.