Mohon tunggu...
bosmen rianto
bosmen rianto Mohon Tunggu... -

surrounding observer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rakyat, So What?!

6 Desember 2013   14:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:15 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kalian sama saja. Suka mengeluh, dan berharap pemimpin yang tegar dan tegas. Plis deh. Mana ada anak ayam yang dipimpin harimau. Anak ayam sudah seharusnya dipandu induk ayam. Baiklah, jika kalian tersinggung karena disamakan dengan anak ayam. Karena anak ayampun mungkin lebih baik, the chicken follows the hen unconditionally. Anak-anak ayam itu taqlik pada ibunya. Anak ayam adalah contoh loyalitas sejati. Kalian bukanlah anak ayam, jadi tak mahfum arti loyalitas itu.

Jika pemimpin kalian sibuk menciptakan lagu, so what?!. Toh jika kalian suka heavy metal, tak perlu mendengar lagu ciptaannya karena alirannya adalah pop tahun 80-an. Lebih sendu daripada  hati yang luka-Betharia Sonata, dan lebih rentan dari Nia Daniati dgn gelas-gelas kaca. Pencinta metal takkan berpaling, album pemimpin kalian takkan membawa kalian kemana-mana. So, berhentilah mengeluh, ciptakan lagu kalian sendiri!.

Lenguhan tak akan membuat anak sapi berubah menjadi harimau. Kalian makin tersinggung disamakan dengan anak sapi?. Plis deh, justru anak sapi itu perlambang keuletan. Dia menyusu pada induknya, no matter what!. Anak sapi, pencinta no.1 susu ibunya. So what?!. Anak sapi lebih baik daripada kalian?. Aku pikir juga begitu.

Jika pemimpin kalian lebih sibuk karena percakapan mesranya disadap oleh jiran ketimbang masalah para tabib yg dipenjara, So what?!. Di kampungku tukang sadap karet, diupah dengan baik. Jika tak hujan, penghasilannya bisa 3x UMR. Para tabib?..biasanya upahnya setangkup daun sirih, kemenyan, beberapa amplop tembakau  dan dua atau tiga bungkus kopi. Berhentilah mengeluh dan jadilah tukang sadap!.

Nah..jika kalian sudah muak dengan pemimpin kalian, ingatlah alasan-alasan ketika kalian memilihnya. Sesungguhnya pemimpin adalah cerminan rakyatnya. Sekali lagi, tak mungkin anak ayam dan anak sapi dipimpin oleh harimau. Jangan marah, aku tak hendak membuyarkan harapan kalian. Harimau yang kelaparan akan memakan mereka semua. Pemimpin anak ayam adalah induk ayam, pemimpin anak sapi adalah induk sapi. Jadi kelihatan kan, siapa pemimpin sesungguhnya?..pemimpin itu adalah induk-induk bukan bapak-bapak. Kalian tersinggung karena aku feminis?..hi..hi..justru lelaki disebut jantan jika mengakui kebenaran. Laki-laki di negeri kalian tak ditakdirkan menjadi pemimpin. So what?!.

Jangan marah, karena aku hanya menyampaikan hal yang (mungkin) benar, 'don't shoot the messenger', nanti kalian dikutuk dan dibenci seperti kaum pembunuh para nabi. Jika kalian muak membaca catatan seorang tak penting ini, buatlah catatan kalian sendiri?! Dan teruslah bertanya: so what?!.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun